2017

Home » Blog » 2017 » Perkembangan Sistem Manajemen Industri Terbaru: Theory of Constraints Lean Six Sigma Supply Chain Management (TLS SCM)

30-07-17

Perkembangan Sistem Manajemen Industri Terbaru: Theory of Constraints Lean Six Sigma Supply Chain Management (TLS SCM)



  • Bahasa Indonesia
  • English

Oleh: Vincent Gaspersz,
Lean Six Sigma Master Black Belt & Certified Management System Lead Specialist

  • American Production and Inventory Control Society (www.apics.org) Certified in Production and Inventory Management (CPIM), Certified Fellow in Production and Inventory Management (CFPIM) and Certified Supply Chain Professional (CSCP);
  • American Society for Quality (www.asq.org) Certified Manager of Quality/Organizational Excellence (CMQ/OE), Certified Quality Engineer (CQE), Certified Quality Auditor (CQA), Certified Quality Improvement Associate (CQIA), and Certified Six Sigma Black Belt;
  • International Quality Federation (www.iqf.org) Certified Six Sigma Master Black Belt (CSSMBB);
  • Registration Accreditation Board (www.exemplarglobal.org) Certified Management System Auditor (CMSA), Certified Management System Practitioneer (CMSP), Certified Management System Specialist (CMSS), and Certified Management System Lead Specialist (CMSLS).

 

Model terintegrasi Theory of Constraints Lean Six Sigma Supply Chain Management (TLS SCM) menggunakan langkah-langkah SDAIS (lihat Bagan 1 terlampir di atas), di mana langkah S (Strategy), D (Design) and A (Activate) merupakan Constraints-based (TOC Supply Chain System) Architecture, sedangkan langkah I (Improve) and Sustain termasuk TLS (Theory of Constraints Lean Six Sigma) Supply Chain System Improvement Architecture.

Penjelasan Model SDAIS secara singkat diberikan di bawah ini.

Strategy: Menciptakan peta jalan (Roadmap) untuk meningkatkan hasil-hasil kinerja bisnis sepanjang rantai SIPOCS (Suppliers-Inputs-Processes-Outputs/Outcomes-Customers-Shareholders/Stakeholders). Output dari strategi yang baik adalah jelas, kinerja yang disepakati, dan peta jalan (road map) untuk meningkatkan hasil-hasil dari organisasi (bisnis maupun publik). Fokus utama adalah mengoptimumkan kinerja total supply chain system.

Design: Menentukan keselasaran yang tepat (correct alignment) dari proses-proses bisnis sepanjang rantai SIPOCS (Suppliers-Inputs-Processes-Outputs/Outcomes-Customers-Shareholders/Stakeholders). Pada tahap ini pemimpin operasional/fungsional dan ahli yang berkaitan dengan topik yang relevan mendesain operasional sistem untuk menyelaraskan proses-proses kerja organisasi agar mencapai hasil-hasil kinerja bottom-line seperti: profitabilitas yang meningkat bagi organisasi bisnis dan/atau pelayanan publik yang meningkat pada kendala anggaran yang terbatas bagi organisasi publik. Selama proses desain hal-hal utama yang dilakukan adalah mengkonfigurasikan ulang kebijakan-kebijakan, pengukuran-pengukuran, peran dan tanggung jawab, serta system informasi yang terkait dengan solusi dan eksekusi theory of constraints (TOC) sebagai sistem manajemen yang telah terbukti unggul.

Activate: Mengaktifkan proses-proses bisnis terintegrasi yang telah diselaraskan secara tepat sepanjang rantai SIPOCS (Suppliers-Inputs-Processes-Outputs/Outcomes-Customers-Shareholders/Stakeholders). Selama proses Activate, kebijakan-kebijakan baru, pengukuran-pengukuran baru, peran dan tanggung jawab baru, system-sistem informasi dan berbagai teknik manajemen yang relevan diimplementasikan untuk membuat sistem operasional sepanjang supply chain berfungsi dengan baik.

Constraint-based system architecture akan menghasilkan sistem di mana proses-proses organisasi (bisnis atau publik) didesain, diselaraskan, dan dioperasikan dalam keadaan stabil, berulang, dan dapat diprediksi sebagai persyaratan mutlak untuk perbaikan terus-menerus pada proses-proses yang stabil dan dapat diprediksi dalam supply chain system.

Sekali supply chain system ditetapkan dan memberikan hasil-hasil yang dapat diprediksi dalam situasi stabil, maka perbaikan atau peningkatan kinerja supply chain (supply chain performance) dapat dilakukan terus-menerus. Dalam situasi ini, maka TLS SCM (Theory of Constraints Lean Six Sigma Supply Chain System) improvement mulai bekerja dan dikendalikan oleh manajemen profesional.

Improve: Berfokus pada program-program perbaikan/peningkatan untuk mengendalikan hasil-hasil kinerja bisnis sepanjang rantai SIPOCS (Suppliers-Inputs-Processes-Outputs/Outcomes-Customers-Shareholders/Stakeholders). Dampak program-program perbaikan kinerja menggunakan Lean Six Sigma tools untuk menghilangkan berbagai WASTE yang telah dipetakan oleh Vincent Gaspersz dalam kerangka sistem (lihat Bagan 2) akan dievaluasi berdasarkan kemampuan meningkatkan Throughput (T), mengurangi Inventory (I), and Operating Expenses (OE) yang merupakan elemen-elemen utama dari Throughput Accounting system. Kerangka kerja Throughput Accounting system ditunjukan dalam Bagan 3.



 

Sustain: Institusionalisasi proses-proses dan program perbaikan terus-menerus untuk keberlanjutan peningkatan hasil-hasil kinerja bisnis sepanjang rantai SIPOCS (Suppliers-Inputs-Processes-Outputs/Outcomes-Customers-Shareholders/Stakeholders). Manajemen organisasi (bisnis atau publik) secara terus-menerus meninjau-ulang (review) hasil-hasil indicator kinerja kunci (KPIs = Key Performance Indicators), menerapkan dan menginstitusionalisasikan kebijakan-kebijakan manajemen, perilaku dan tanggung jawab untuk menjamin peningkatan hasil-hasil secara berkelanjutan dalam kerangka aplikasi TLS SCM (Theory of Constraints Lean Six Sigma Supply Chain Management).

Menggunakan model SDAIS dalam TLS SCM (Theory of Constraints Lean Six Sigma Supply Chain Management) akan menghindarkan manajemen organisasi dari praktek-praktek acak (random practices) dalam membangun sistem-sistem manajemen modern.

Salam SUCCESS.

 

Referensi

  • Gharajedaghi , J. 2011. Systems Thinking: Managing Chaos and Complexity A Platform for Designing Business Architecture, 3rd ed., Elsevier, New York, 374 pages.
  • Goldratt Institute. Combining Lean, Six Sigma, and the Theory of Constraints to Achieve Breakthrough Performance.
  • Nelson, B and Bob Sproull, 2016, Focus on Leverage: The Critical Methodology for Theory of Constraints, Lean, and Six Sigma (TLS), CRC Press, Florida, 372 pages.
  • Pirasteh, R. and Robert E. Fox, 2011., Profitability With No Boundaries: Optimizing TOC, Lean, Six Sigma Results (Focus, Reduce Waste, Contain Variability), ASQ Quality Press, Wisconsin, 374 pages.
  • Schonsleben, P. 2015, Integral Logistics Management: Operations and Supply Chain Management Within and Across Companies, CRC Press, Florida, 844 pages.
  • Sproull, B and Bruce Nelson, 2015., Epiphanized: A Novel on Unifying Theory of Constraints, Lean and Six Sigma, CRC Press, Florida, 414 pages.
  • Srinivasan, M. M., 2012. Building Lean Supply Chains with the Theory of Constraints., McGraw-Hill, New York, 358 pages.
  • Jacobs, F.R., William L. Berry, D. Clay Whybark, and Thomas E. Vollman, 2011, Manufacturing Planning and Control for Supply Chain Management: APICS/CPIM Certification Edition, McGraw-Hill, New York, 577 pages

WordPress Tabs Free Version

Posted in

Alamat:

Baranangsiang Indah A2 No. 9, Bogor 16143

Telepon:

0251-833 2933

Whatsapp:

0813 1940 6433

E-mail:

vincentgaspersz@yahoo.com
vincentgaspersz17@gmail.com

Website:

www.vincentgaspersz.com

© 2024 VincentGaspersz.com. All Rights Reserved.
Design by Velocity Developer.

css.php