-
Bahasa Indonesia
-
English
Orang-orang SUCCESS atau yang disebut orang-orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap OPPORTUNITY atau kesempatan. Mereka lebih sensitif terhadap adanya OPPORTUNITY, pandai menciptakan OPPORTUNITY, dan bertindak ketika OPPORTUNITY itu datang. Orang SUCCESS membaca tulisan: OPPORTUNITY IS NOWHERE sebagai: OPPORTUNITY IS NOW HERE—Kesempatan Ada Di sini SEKARANG, sedangkan orang GAGAL tetap membaca: OPPORTUNITY IS NOWHERE—kesempatan tidak ada di mana-mana!
Mengapa Demikian?
Ternyata orang-orang SUCCESS memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan kerja (networking) baru. Orang-orang GAGAL lebih tegang sehingga mereka tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru.
Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permatanya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: “Mr. Buffet!” Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzberg berpikir lain. Ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permatanya. Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, bertemu muka. Setahun kemudian Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul ia beruntung (SUCCESS).
Menciptakan OPPORTUNITY
Banyak orang merasa bahwa keberuntungan, kekayaan, kepandaian dan kekuatan merupakan sumber OPPORTUNITY untuk memperoleh SUCCESS. Hal ini tidak salah, namun juga tidak selalu benar!
Ternyata hal-hal di atas tidak selalu demikian. Seringkali “kenyamanan” yang kita alami menyamarkan OPPORTUNITY untuk SUCCESS. Kenyamanan ini kerap membuat kita terlena, sehingga kita enggan untuk keluar dari zona nyaman ini untuk menciptakan OPPORTUNITY untuk menjadi lebih SUCCESS.
Catatan: VG cukup lama terlena dalam zona nyaman ini sejak 1998-2008 (sekitar 10 tahun).
Sebaliknya dalam “masalah (kesempitan)” ataupun ketidaknyamanan yang kita alami, kesempatan untuk SUCCESS lebih mudah dicari dan diciptakan. Kegagalan atau Masalah seringkali menjadi “pintu masuk” untuk menciptakan dan memperbesar OPPORTUNITY.
Catatan: Pengalaman Aktual Pribadi ketika bangkrut dan berhutang banyak TELAH menyadarkan VG bahwa jika kita hanya mengharapkan pendapatan AKTIF dan TABUNGAN saja, maka sewaktu-waktu kita bisa menjadi BANGKRUT dan MISKIN! Pembelajaran “mahal dan menyakitkan” ini mengubah 180 derajat cara berpikir dan bertindak VG AGAR secepat mungkin menciptakan Pendapatan PASIF melalui mempelajari secara disiplin dan hati-hati serta menerapkan 100% intisari dari buku Cashflow Quadrant yang ditulis oleh Robert T. Kiyosaki (pada tahun 1997 VG telah pernah membaca buku ini, tetapi KARENA VG terlena dalam zona nyaman, maka isi buku yang bagus itu hanya menjadi pengetahuan saja TANPA ACTION). Ketika menghadapi kesulitan FINANSIAL untuk mencukupi kebutuhan hidup dan harus membayar kembali HUTANG, maka VG mempelajari ulang isi buku Cash Flow Quadrant dan menerapkan 100% tentang Strategi Berinvestasi dalam Property sebagai cara menuju FINANCIAL FREEDOM. Mengapa VG memilih investasi property (Condotel-Condominium Hotel)? Karena produk ini memiliki laju kenaikan harga yang sangat menggiurkan dalam waktu singkat (capital gain sangat tinggi dibandingkan produk investasi lain seperti: emas, reksadana, dll). Dengan demikian ROI (Return On Investment) dari Condotel Bintang 4 atau 5 bisa mencapai puluhan (bahkan ratusan) persen dalam waktu singkat.
Bagaimana Memulai Investasi TANPA Modal Uang (Money)?
Jika kita TIDAK memiliki modal uang, maka cari dari dalam POTENSI diri kita, hal-hal POSITIF apa yang dimiliki? Ke-JUJUR-an, Ke-BERANI-an mengambil RISIKO, Ke-INGIN-an untuk MENGUNTUNGKAN Mitra/Partner Bisnis, KREATIVITAS dan INOVASI, merupakan MODAL UTAMA untuk menciptakan OPPORTUNITY bagi seorang Wira Usaha (Entrepreneur).
Banyak orang menjadi GAGAL ketika mereka berhubungan dengan PEMILIK MODAL (OPM = Other People Money), KARENA mereka datang dengan MENTAL INFERIOR, TIDAK KREATIF, TIDAK MAU menanggung RISIKO, TIDAK JUJUR, TIDAK PROAKTIF, dan BANYAK SIFAT yang meragukan PEMILIK MODAL (OPM).
Bahasa komunikasi dalam BISNIS terutama berkaitan dengan upaya mencari MODAL ORANG LAIN (OPM = Other People Money) adalah: PROPOSAL BISNIS yang berisi ACTION PLAN 5W-2H (What, Why, Where, When, Who, How, How Much). Apa Jenis Produk Bisnis? Mengapa Produk itu yang diajukan/dipilih? Di mana lokasi bisnis? Kapan memulai bisnis itu? Siapa penanggung jawab dari bisnis itu? Bagaimana memulai bisnis itu? Berapa keuntungan (manfaat) dan biaya-biaya dari bisnis itu per tahun?
Catatan: seharusnya pengusul atau orang yang menyusun proposal bisnis itu yang HARUS menjadi penanggungjawab termasuk semua RISIKO yang ditimbulkan dari proposal BISNIS itu. Jika kita masih meminta PEMILIK MODAL (OPM = Other People Money) yang bertanggung jawab atas RISIKO BISNIS yang kita ajukan, maka pemilik modal akan menertawakan kita dan menganggap bahwa kita BUKAN Mitra/Partner Bisnis yang COCOK (BUKAN seorang Entrepreneur, TETAPI hanya seorang Staff/Karyawan Biasa). Di sinilah banyak orang langsung GAGAL TOTAL dalam memperoleh kepercayaan dari PEMILIK MODAL (OPM = Other People Money), karena mereka datang dengan karakter seorang karyawan biasa BUKAN seorang Entrepreneur yang layak menjadi Partner/Mitra dari PEMILIK MODAL (OPM).
Apa Yang HARUS Dilakukan Setelah Memperoleh Kepercayaan dari PEMILIK MODAL (OPM = Other People Money)?
VG menawarkan FORMULA untuk memperbesar OPPORTUNITY (kesempatan) sebagai berikut:
O = S / (W x T).
Berdasarkan formula ini, maka untuk memperbesar Opportunity (O), kita harus memfokuskan perhatian pada meminimumkan atau menghilangkan Weaknesses (W) dan menghindari Threats (T). Jika hal ini dilakukan, maka orang SUCCESS akan tetap rendah hati, tidak perlu sombong dan arogan, karena mereka menyadari bahwa mereka masih memiliki kelemahan-kelemahan yang harus terus-menerus dihilangkan atau diminimumkan. Orang SUCCESS akan menjadi sombong dan arogan, apabila mereka selalu berfokus pada kekuatan-kekuatan mereka. Ingat bahwa Ancaman (Threats) akan diarahkan pada kelemahan-kelemahan kita, bukan pada kekuatan-kekuatan kita! Dengan demikian upaya giat untuk meminimumkan atau menghilangkan kelemahan-kelemahan (Weaknesses) kita, sekaligus akan membantu kita mengurangi atau menghindarkan ancaman-ancaman yang mungkin terjadi.
SUCCESS dan Rendah Hati
Seorang CEO dari perusahaan Fortune 100 mengatakan, SUCCESS bisa membuat kita menjadi arogan. Saat kita arogan, kita berhenti mendengarkan. Ketika kita berhenti mendengarkan, kita berhenti berubah. Dan di dunia yang terus berubah dengan begitu cepatnya seperti sekarang, kalau kita berhenti berubah, maka kita akan GAGAL.
Itulah sisi negatif dari SUCCESS, yaitu arogansi! Arogansi muncul saat seseorang merasa diri paling hebat, paling luar biasa, dan paling baik dibandingkan dengan orang lain. Penyakit mental ini bisa menjangkiti apa dan siapa saja, mulai dari organisasi, produk, pemimpin, sampai orang biasa.
Orang SUCCESS yang bersombong ria sebenarnya patut disayangkan. Bayangkan saja, saat kita berjuang keras menggapai SUCCESS, kita begitu terbuka untuk belajar. Kita mau mendengarkan, mau berjerih payah, berani hidup susah, dan mengorbankan diri sendiri. Bahkan, kita tampak sangat ‘merakyat’ hidupnya. Akan tetapi, itu dulu. Sayang sekali, saat SUCCESS datang, kita menjadi lupa diri!
Mungkin kita akan berkata, “Saya sudah SUCCESS mencapai yang terbaik. Sekarang, Andalah yang harus mendengarkan saya. Saya tidak perlu lagi mendengarkan Anda.” Hal itu diperparah lagi ketika mereka dikelilingi oleh orang-orang penjilat (ABIS = Asal Bapak/Ibu Senang), yang tidak berani membicarakan soal kekurangan kita. Hal ini membuat kita semakin ‘megalomania’, pongah, angkuh, dan egois. Kita akan terbelenggu oleh SUCCESS, sehingga tidak mau dan tidak pernah belajar lagi. Akibatnya kita akan menjadi GAGAL dalam perjalanan waktu selanjutnya!
Untuk mencegah hal-hal di atas, agar SUCCESS selalu diikuti dengan rendah hati (bukan arogansi), maka kita sebaiknya memfokuskan pada kelemahan-kelemahan kita, dan lupakan tentang kekuatan-kekuatan atau kehebatan-kehebatan kita itu. Dengan demikian kita akan menjadi manusia pembelajar selamanya! Ingat selalau formula berikut, O = S / (W x T), agar kita mau menjadi manusia pembelajar selamanya, yang berarti akan menjadi orang SUCCESS selama perjalanan hidup kita. Dengan demikian tulisan di batu nisan kita akan menjadi: “Tidak Ada Penyesalan (No Regret)”!
Ceritera tentang OPPORTUNITY (Kesempatan)
Di sebuah ladang yang subur, terdapat dua buah bibit tanaman yang terhampar. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku sangat dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, serta kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”
Dan bibit yang pertama itupun tumbuh, makin menjulang.
Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”
Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.
Beberapa waktu kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan memakannya segera!
Ceritera singkat di atas menunjukkan bahwa KETAKUTAN yang berlebihan pada akhirnya tetap tidak akan berguna menjadi sesuatu apapun!
Pernyataan Motivasi untuk Menciptakan OPPORTUNITY (Kesempatan)
“Sebagian orang mengatakan opportunity (kesempatan) hanya datang satu kali…. itu tidak benar. OPPORTUNITY (kesempatan) itu selalu datang, tetapi kita harus siap menanggapinya”
Louis L’amour
“Setiap kegagalan yang harus saya hadapi memberikan saya kesempatan untuk memulai lagi dan mencoba sesuatu yang baru”
Colonel Sanders, Pendiri KFC
“Rahasia SUCCESS bukan terletak pada mengerjakan apa yang disenangi, tetapi menyenangi apa yang sedang dikerjakan”
James M. Barrie
“Hanya mereka yang berani gagal secara luar biasa dapat mencapai hal-hal yang luar biasa juga”
Robert F. Kennedy
“Orang sering tidak melihat opportunity (kesempatan), karena dalam banyak hal kesempatan itu muncul dalam bentuk masalah yang membutuhkan pengorbanan”
Vincent Gaspersz
“Di tengah kesulitan terdapat opportunity (kesempatan)”
Albert Einstein
“Sukses terjadi ketika opportunity (kesempatan) bertemu persiapan”
Anonim
“Ketika satu pintu tertutup, pintu yang lain akan terbuka. Tetapi kita sering melihat terlalu lama dan menyesali pintu yang tertutup itu, sehingga tidak melihat ada satu pintu lagi yang terbuka untuk kita”
Alexander Graham Bell
“Ada empat hal yang tidak dapat kembali: kata yang terucapkan, anak panah yang terlepas, masa lalu dan kesempatan yang disia-siakan”
Omar Ibn Al-Hali
“Saya tidak menilai SUCCESS seseorang dengan berapa tinggi ia memanjat, tetapi dengan seberapa tinggi ia dapat melambung kembali saat terjatuh ke bawah”
George S. Patton
“SUCCESS lebih sering dimiliki oleh orang yang berani melakukan, dan sangat terlalu jarang akan dimiliki oleh orang yang takut dengan konsekuensi”
Jawaharlal Nehru, Pemimpin India, 1889-1964
“Jadikanlah KEGAGALAN sebagai guru, bukan belenggu yang menghancurkan hidup kita. Karena sesungguhnya, KEGAGALAN adalah penundaan (SUCCESS yang tertunda). Bukan kekalahan yang mengakhiri segalanya”
Denis Waitley
“Adalah tidak masalah berapa orang mengatakan itu tidak dapat dikerjakan, atau berapa orang telah mencoba sebelumnya; hal yang terpenting adalah merealisasikan apa yang sedang kita kerjakan. Itu adalah usaha pertama kita”
Wally Amos
“Saya akan belajar, opportunity (kesempatan) akan datang”
Abraham Lincoln
“Kegagalan adalah opportunity (kesempatan) untuk memulai lagi dengan lebih cerdas”
Moshe Arens
“Tidak ada yang mendapat jaminan SUCCESS. Tentu saja, faktor-faktor seperti opportunity (kesempatan), keberuntungan dan waktu adalah penting. Tetapi inti dari SUCCESS biasanya ditemukan dalam konsep-konsep dasar kuno, seperti kerja keras, tekad, perencanaan kerja yang baik, dan ketekunan”
Mia Hamm
“Saya selalu berusaha mengubah setiap bencana menjadi opportunity (kesempatan)”
John Davison Rockefeller
“Kemampuan tidak ada artinya tanpa opportunity (kesempatan)”
Napoleon I
“Dunia ini penuh dengan kelimpahan dan opportunity (kesempatan), tetapi terlalu banyak orang datang ke air mancur kehidupan dengan membawa saringan bukan mobil tangki, … satu sendok teh bukan sekop. Mereka mengharapkan sedikit dan sebagai hasilnya mereka mendapatkan sedikit”
Ben Sweetland
“Berhenti kuatir, mulailah hidup! Kekuatiran adalah penyalahgunaan imajinasi”
Mary Crowley
Saya mau sharing HANYA kepada mereka yang ingin menjadi orang SUCCESS dalam menuju Kebebasan Finansial, BUKAN kepada karyawan atau tenaga-tenaga profesional yang masih bergelut dengan Pendapatan AKTIF.
Formula O = S / (W x T) BUKAN HANYA dapat diterapkan dalam bidang Kewirausahaan saja TETAPI bisa diterapkan dalam bidang apa saja. Saya pernah menggunakan Formula yang diturunkan dari analisis SWOT ini dalam “mengecoh” dosen-dosen penguji Disertasi S3 saya di ITB. Begini strategi saya.
Karena Threats (Ancaman) PASTI akan menyerang Weaknesses (Kelemahan-kelemahan), maka ketika menulis Disertasi S3 saya membuka lubang/celah selebar-lebarnya yang berkaitan dengan STATISTIKA TERAPAN untuk diserang oleh para penguji Disertasi Doktor di ITB Bandung.
Seperti diketahui bahwa saya berlatar belakang sarjana peternakan (S1) dan magister statistika terapan (S2), sehingga jelas saya TIDAK KUAT (LEMAH) dalam bidang Rekayasa Sistem dan Industri. Sebaliknya saya KUAT dalam bidang STATISTIKA TERAPAN. Karena formula dalam analisis SWOT di atas menunjukkan bahwa Ancaman (Threats) akan MENYERANG sesuatu yang LEMAH (Weaknesses), maka saya “pura-pura LEMAH” dalam bidang STATISTIKA TERAPAN dengan cara membuka berbagai OPPORTUNITY untuk diserang oleh dewan penguji dalam aspek STATISTIKA TERAPAN ini. Berbagai asumsi tentang uji-uji kenormalan, homogenitas, distribusi peluang, dll TIDAK saya tampilkan dalam disertasi. PADAHAL kita mengetahui bahwa penggunaan uji-uji STATISTIKA baru dianggap sahih (valid) apabila memenuhi berbagai persyaratan dan asumsi. Meskipun hal ini tidak ditampilkan dalam disertasi, TETAPI saya telah menyiapkan semua jawaban dan melakukan berbagai pengujian statistika yang membuktikan bahwa semua asumsi dan persyaratan telah terpenuhi. Strategi ini saya sebut sebagai Strategi Pura-Pura Lemah (padahal sesungguhnya SANGAT KUAT).
Sebaliknya, karena saya LEMAH dalam bidang Rekayasa Sistem dan Industri, maka saya memainkan Strategi Pura-Pura Kuat (padahal sesungguhnya LEMAH) dengan cara TIDAK MEMBERIKAN CELAH atau KESEMPATAN untuk ditanya oleh para penguji, karena setiap pernyataan yang berkaitan dengan Rekayasa Sistem dan Industri dalam disertasi telah dibuat sangat lengkap, termasuk berbagai kemungkinan pertanyaan yang timbul telah ada jawaban dalam disertasi saya itu.
Apa yang terjadi dalam ujian disertasi saya itu? Selama 8 (delapan) jam semua pertanyaan dari penguji mengarah pada bidang STATISTIKA TERAPAN, sehingga seolah-olah saya sedang mengambil DOKTOR dalam bidang STATISTIKA TERAPAN. Ketua Pembimbing saya sampai berdiri dan melihat saya KARENA serangan bertubi-tubi dalam bidang STATISTIKA TERAPAN. Padahal dalam hati saya, para penguji disertasi telah memasuki “JEBAKAN” saya yang berpura-pura LEMAH (Aplikasi Strategi Pura-Pura Lemah) dalam bidang STATISTIKA TERAPAN.
Setelah selesai ujian sekitar jam 16:00 (ujian dari jam 08:00 pagi dengan istirahat makan siang 1 jam), para penguji memberikan komentar: ternyata Anda menguasai STATISTIKA TERAPAN, tetapi mengapa berbagai jawaban yang tadi Anda kemukakan itu tidak dimasukkan ke dalam disertasi Anda? Saya HANYA menyatakan bahwa ini adalah Disertasi Doktor dalam bidang REKAYASA SISTEM DAN INDUSTRI, BUKAN Disertasi Doktor dalam Bidang STATISTIKA TERAPAN.
Strategi Pura-Pura Kuat dan Strategi Pura-Pura Lemah itu jika dibuatkan dalam bentuk bagan seperti terlampir.
Strategi yang dikemukakan di atas BISA ditiru oleh teman-teman yang sedang menempuh pendidikan S3 (Doktor) agar bisa “mengecoh” dewan penguji dalam ujian tertutup disertasi doktor (S3), sehingga memperoleh nilai terbaik (A).
Dari penjelasan di atas, TAMPAK bahwa pandai saja belum cukup, yang terpenting dalam meraih kehidupan yang SUCCESS adalah STRATEGI. Jadi ACTION yang berbasis STRATEGI merupakan kunci utama menuju SUCCESS.>/p>
Apakah anda telah memiliki SISTEM sehingga berada dalam Kuadran B (Business Owner)? Cara mengujinya adalah menjawab pertanyaan berikut: Apa yang terjadi pada bisnis saya apabila saya pergi jalan-jalan ke luar negeri selama 6 (enam) bulan? Apakah bisnis itu masih tetap berjalan normal dan menguntungkan? Jika jawabannya Ya, maka SELAMAT berarti anda telah berada di Kuadran yang benar. Tetapi kalau jawabannya TIDAK, saya tidak bisa meninggalkan bisnis saya KARENA permintaan sedang meningkat. Maka sesungguhnya anda masih berada dalam Kuadran Employee, hanya berpindah dari E (Employee) menjadi S (Self-Employed). Jika MASIH di Kuadran S, maka kita boleh bertemu untuk kita berdiskusi bagaimana menjadi B (Business Owner) yang sesungguhnya. Tulisan-tulisan saya akan mudah dipahami apabila dibaca oleh mereka yang telah berada di Kuadran B (Business Owner) dan/atau I (Investor). Terlalu berat untuk dipahami oleh seorang E (Employee) apalagi MASIH mengalami masalah dalam POSITIVE ATTITUDE.
Salam SUCCESS Berwirausaha Menggunakan OPM (Other People’s Money) dan OPT (Other People’s Time).
Base/Foundation of Entrepreneurship: OPPORTUNITY, NOT MONEY (Writing Series 1)
SUCCESSFUL people or those who are often called lucky people are actually more open toward OPPORTUNITY. They are more sensitive towards the presence of OPPORTUNITY, smarter in creating OPPORTUNITY, and taking action when that OPPORTUNITY comes. SUCCESSFUL person reads the writing: OPPORTUNITY IS NOWHERE as: OPPORTUNITY IS NOW HERE; wheread FAILED people keep reading it as: OPPORTUNITY IS NOWHERE!
Why is that?
Evidently, SUCCESSFUL people are more relaxed and open to new experiences. They are more open towards interaction with people who are new, and creating new networking opportunities. FAILED people are more nervous so that they are closed to new possibilities.
For example, when Barnett Helzberg, a jewelry store owner in New York, was about to sell his jewelry store, was walking in front of Plaza Hotel, he accidentally overheard a woman called the man besides her: Mr. Buffet!”. Just a split second event that might be passed by many unlucky people. But, Helzberg thought otherwise. He thought if the man besides him was actually Warren Buffet, one of the biggest American investors, then Heizberg had the opportunity to offer the network of his jewelry store. The introduction then happened and Heizberg, who had previously not known Warren Buffet, successfully offered his business directly to Buffet, face to face. A year later, Buffet agreed to buy Heizberg’s jewelry store’s network. He was really lucky (SUCCESSFUL).
Creating OPPORTUNITY
Many people feel that luck, wealth, intelligence, and strength are the sources of OPPORTUNITY in order to achieve SUCCESS. This is not incorrect, but is not always correct either!
It turns out those things above do not always appear that way. Oftentimes the “comfort” that we experience disguises OPPORTUNITY for SUCCESS. This comfort keeps making us negligent, so that we would be reluctant to escape this comfort zone in order to create OPPORTUNITY to be more SUCCESSFUL.
Note: VG had been negligent for awhile in this comfort zone since 1998-2008 (about 10 years).
Conversely within “problem” or discomfort that we experience, opportunity for SUCCESS is easier to be found and created. Failure or Problem oftentimes becomes “entry door” to create and increase OPPORTUNITY.
Note: Personal actual experience when being bankrupt with high debt HAVE made VG understand that if we only expect only from the ACTIVE income and SAVINGS, then, we could’ve gone BANKRUPT and POOR anytime! This “expensive and hurtful” lesson changed VG’s way of thinking and action 180 degree IN ORDER TO as quickly as possible create PASSIVE Income through careful and disciplined learning as well as implementing 100% quintessence of the Cashflow Quadrant book written by Robert T. Kiyosaki (In 1997, VG had read this book, but BECAUSE VG was enchanted in the comfort zone, then the content of that good book only became a knowledge WITH NO ACTION). When facing FINANCIAL difficulty to make ends meet and to pay back the DEBT, then VG relearned the content of the Cash Flow Quadrant book and applied 100% the Investing Strategy in Property as a way towards FINANCIAL FREEDOM. Why did VG choose property investment (Condotel-Condominium Hotel)? Because this product has a very quick price increase rate (capital gain is very high compared to other investment products like: gold, mutual funds, etc.). Therefore, ROI (Return On Investment) of 4- or 5-star Condotel can reach tens (even hundreds) of percent in a short time.
How to Begin Investment WITHOUT Capital (Money)?
If we DON’T have capital of money, then find from within our POTENTIAL self, what POSITIVE things do we have? Honesty, Courage to take RISK, Desire to BENEFIT Business Partner, CREATIVITY, and INNOVATION, are the MAIN CAPITAL to create OPPORTUNITY for an Entrepreneur.
Many people become FAILED when they interact with the CAPITAL OWNER (OPM = Other People Money), BECAUSE they come with INFERIOR MENTALITY, UNCREATIVE, RISK aversion, DISHONEST, NOT PROACTIVE, and MANY TRAITS that doubt the CAPITAL OWNER (OPM).
Communication language in BUSINESS, especially related to the effort in seeking (OPM = Other People Money), is: BUSINESS PROPOSAL that contains ACTION PLAN 5W-2H (What, Why, Where, When, Who, How, How Much). What is the type of Business Product? Why is that Product proposed/chosen? Where is the business location? When will that business begin? Who os the responsible person for that business? How to begin that business? How much are the revenues (benefits) and expenses of that business per year?
Note: The proposer or he/she who composes that business proposal SHOULD be the person responsible to all RISKS involved from that BUSINESS proposal. If we still ask the CAPITAL OWNER (OPM = Other People Money) to be responsible for the BUSINESS RISKS that we proposed, then the capital owner would laugh at us and regard us NOT as a SUITABLE Business Partner (NOT an Entrepreneur, BUT only a Regular Staff/Employee). This is where many people immediately and TOTALLY FAIL in getting the CAPITAL OWNER’S trust (OPM = Other People Money), because they come with the character of a regular employee NOT an Entrepreneur who is worthy to be a Partner of THE CAPITAL OWNER (OPM).
What MUST BE Done After Gaining the Trust from the Capital Owner (OPM = Other People Money)?
VG offers FORMULA to increase OPPORTUNITY as follows:
O = S / (W x T).
Based on this formula, then in order to increaseOpportunity (O), we must focus our attention on minimizing or eliminating Weaknesses (W) and avoiding Threats (T). By doing this, then SUCCESSFUL people would remain humble, not need to be proud and arrogant, because they realize that they still have weaknesses to be continuously eliminated or minimized. SUCCESSFUL people would be proud and arrogant, if they always focus on their strengths. Remember that Threats would be aimed towards our weaknesses, not towards our strengths! Thus, enterprising efforts to minimize or eliminate our Weaknesses, would altogether help us lessening or avoiding threats that may possibly happen.
SUCCESS and Humility
A CEO of a Fortune 100 company said, SUCCESS can make us arrogant. When we are being arrogant, we stop listening. When we stop listening, we stop changing. And in the world that dynamically keeps changing very quickly like today, if we stop changing, then we will FAIL.
That is the negative side of SUCCESS, which is arrogance! Arrogance appears when someone thinks him/herself the greatest, the most extraordinary, and the best compared to others. This mental sickness can infect anything and anybody, beginning from an organization, a product, a leader, to a regular person.
SUCCESSFUL person who are overbearingly arrogant actually needs to be pitied. Just imagine, when we were working hard to reach SUCCESS, we were very open to learn. We wanted to learn, wanted to work hard, dared to struggle, and sacrificed ourselves. We even look like we were living populist lives. But, that was before. Unfortunately, when SUCCESS comes, we forget ourselves!
Perhaps we’d say, “I have been SUCCESSFUL achieving the best. Now, you need to listen to me. I don’t need to listen to you anymore.” This would be worsened when we were surrounded by (ABIS/complete = Asal Bapak/Ibu Senang/As long as Sir/Ma’am Happy) sycophants, who wouldn’t dare to speak of our weaknesses. This would make us more megalomaniacal, presumptuous, arrogant, and egotistical. We would be shackled by SUCCESS, so that we wouldn’t want to learn and would never learn anymore. Consequently, we would be FAILED in the next journey of time!
In order to prevent the things above, in order for SUCCESS to always be followed with humility (not arrogance), then we better focus on our weaknesses and forget about our strengths and greatness. Therefore, we would be lifelong learners forever! Remember the following formula, O = S / (W x T), in order for us to want to be lifelong learners forever, which means to become SUCCESSFUL persons as long as we live. Thus, the writing on our headstone would be: No Regret”!
Story about OPPORTUNITY
In a fertile field, there were two plant seeds that were spread. The first seed said, “I want to grow bigger. I want to set my roots very deeply down this land, and soar my sprouts above and beyond the rigors of this land. I want to spread all my sprouts to greet the spring. I want to feel the warmth of the sun, as well as the softness of the morning dew on the tips of my leaves.”
And the first step grew soaringly.
The second seed muttered. “I’m afraid. If I set my roots down this land, I don’t know, what would I find down there. Isn’t it very dark down there? And if I break my sprouts above, wouldn’t the beauty of my sprouts be gone? My sprouts would be torn apart. What would happen if my sprouts were opened and snails tried to eat them? And certainly, if I grew and fissured, all little kids would try to pull me out of the land. No, it is better for me to wait until everything’s safe.”
And that seed waited, in loneliness.
Awhile later, a chicken pawed that ground, found that second seed, and ate it immediately!
The short story above shows that excessive FEAR eventually would be useless to be anything!
Motivational Statements to Create OPPORTUNITY
“Some say opportunity knocks only once, That is not true. Opportunity knocks all the time, but you have to be ready for it. If the chance comes, you must have the equipment to take advantage of it”
Louis L’amour
“I think each of the failures I had to face provided me with the opportunity of starting again and trying something new”
Colonel Sanders, Founder of KFC
“The secret of happiness is not in doing what one likes, but in liking what one does”
James M. Barrie
“Only those who dare to fail greatly can ever achieve greatly”
Robert F. Kennedy
“People often do not see opportunity, because in many cases, that opportunity shows up in a problem that requires sacrifice (to overcome it)”
Vincent Gaspersz
“In the middle of difficulty lies opportunity”
Albert Einstein
“Success happens when opportunity meets preparation”
Anonymous
“When one door closes, another opens; but we often look so long and so regretfully upon the closed door that we do not see the one which has opened for us”
Alexander Graham Bell
“Four things come not back: the spoken word, the spent arrow, the past, the neglected opportunity”
Omar Ibn Al-Hali
“Success is how high you bounce when you hit bottom”
George S. Patton
“SUCCESS often comes to those who dare to act. It seldom goes to the timid who are ever afraid of the consequences”
Jawaharlal Nehru, Indian Leader, 1889-1964
“Failure should be our teacher, not our undertaker. Failure is delay, not defeat. It is a temporary detour, not a dead end. Failure is something we can avoid only by saying nothing, doing nothing, and being nothing”
Denis Waitley
“It doesn’t matter how many say it cannot be done or how many people have tried it before; it’s important to realize that whatever you’re doing, it’s your first attempt at it”
Wally Amos
“I will prepare and some day my chance will come”
Abraham Lincoln
“Failure is the opportunity to begin again more intelligently”
Moshe Arens
“No-one gets an iron-clad guarantee of success. Certainly, factors like opportunity, luck and timing are important. But the backbone of success is usually found in old-fashioned, basic concepts like hard work, determination, good planning and perseverance”
Mia Hamm
“Try to turn every disaster into an opportunity”
John Davison Rockefeller
“Ability is nothing without opportunity”
Napoleon I
“The world is full of abundance and opportunity, but far too many people come to the fountain of life with a sieve instead of a tank car… a teaspoon instead of a steam shovel. They expect little and as a result they get little”
Ben Sweetland
“Stop worrying, start living! Worry is misuse of the imagination”
Mary Crowley
I want to share ONLY to those who want to be SUCCESSFUL persons toward Financial Freedom, NOT to employees or professional personnel who are still romping with ACTIVE Income.
Formula O = S / (W x T) CAN NOT ONLY be applied in Entrepreneurship only, BUT can be applied in any field. I had used the Formula that is derived from this SWOT analysis in “outwitting” the examining committee during my Doctoral Dissertation Defense at ITB. This was my strategy.
Because Threats (Ancaman) would CERTAINLY attack Weaknesses, then when I was writing my Doctoral Dissertation, I deliberately opened the hole/gap as wide as possible related to APPLIED STATISTICS to be attacked by the examining committee during the Doctoral Dissertation Defense at ITB Bandung.
As it was known, I had backgrounds of Livestock Science (Bachelor’s) and Applied Statistics (Master’s); thus, it was evident that I WASN’T STRONG (WAS WEAK) in Industrial and Systems Engineering. On the contrary, I was STRONG in APPLIED STATISTICS. As shown by the formula in the above SWOT analysis that Threats would ATTACK everything that was WEAK(Weaknesses), then I pretended to be WEAK in APPLIED STATISTICS by opening various OPPORTUNITIES for the examining committee to attack in this aspect of APPLIED STATISTICS. Many assumptions, like normality tests, homogeneity tests, distribution opportunities, etc., I DID NOT display them in the dissertation; WHEREAS we knew that STATISTICAL tests would only be valid if they had fulfilled various requirements and assumptions. HOWEVER, I had prepared all the answers and done all the statistical testings that proved all assumptions and requirements had been fulfilled. This strategy is called Strategy of Pretending to be Weak (whereas in fact VERY STRONG).
Conversely, because I was WEAK in Industrial and Systems Engineering, I then played the Strategy of Pretending to be Strong (whereas in fact WEAK) by NOT GIVING GAP nor OPPORTUNITY to be asked by the examining committee, because every statement related to Industrial and Systems Engineering in the dissertation had been made very completely, including various possible questions that already had their answers in my dissertation.
What happened in my dissertation exam? For 8 (eight) hours, all questions from the testers led to APPLIED STATISTICS, so that as if I was getting DOCTORATE degree in APPLIED STATISTICS. My Chairman Advisor even stood up and looked at me BECAUSE of the insistent attacks in APPLIED STATISTICS. Whereas in my mind, I thought all the dissertation testers had entered my “TRAP” where I just pretended to be WEAK (Application of Pretending to be Weak Strategy) in APPLIED STATISTICS.
By the end of the exam at about 4pm (the exam began from 8am in the morning with 1 hour lunch break), all testers commented: you actually mastered APPLIED STATISTICS, buy why all the answers you had orally stated back then were not put into your dissertation? I ONLY stated that this is a Doctoral Dissertation in Industrial and Systems Engineering, NOT a Doctoral Dissertation in APPLIED STATISTICS.
The Strategy of Pretending to be Strong and The Strategy of Pretending to be Weak, if are made into a chart would look as follows:
Strategy stated above can BE emulated by you, friends, who are taking the Doctorate study in order to “outwit” the examining committee in closed doctoral dissertation exam and get the best mark (A).
From the explanation above, it APPEARS that being smart only is not enough, what’s more important in achieving SUCCESSFUL life is STRATEGY. Thus, ACTION based on STRATEGY is the main key towards SUCCESS.>/p>
Have you had a SYSTEM that puts you in Quadrant B (Business Owner)? One way to test it is to answer the following question: What would happen to my business if I go travelling abroad for 6 (six) months? Will that business still be running normally and profitably? If the answers are Yes, then CONGRATULATIONS; that means you are in the right QUADRANT. But, if the answers are NO, I can’t leave my business BECAUSE the demand is currently rising, then actually, you are still in the Employee Quadrant, only moving from E (Employee) into S (Self-Employed). If you are STILL in the S Quadrant, then we may be able to meet to discuss further how to be the true B (Business Owner). My writings would be more easily understood by those who have been in B Quadrant (Business Owner) and/or I (Investor). They might be too heavy to be understood by an E (Employee), especially who STILL has problem with having POSITIVE ATTITUDE.
Best Regards for SUCCESSFUL Entrepreneuring Using OPM (Other People’s Money) and OPT (Other People’s Time).