-
Bahasa Indonesia
-
English
3M = Meminta, Meyakini, Mensyukuri kepada Tuhan
Seri 1: Siapa Itu Tuhan?
“Ilmu pengetahuan tanpa iman = buta, iman tanpa ilmu pengetahuan = lumpuh“
(Albert Einstein: 1879 – 1955)
Menurut Wikipedia, kata Tuhan merujuk kepada suatu zat abadi dan supranatural, biasanya dikatakan mengawasi dan memerintah manusia dan alam semesta atau jagat raya. Hal ini bisa juga digunakan untuk merujuk kepada konsep-konsep yang mirip dengan ini misalkan sebuah bentuk energi atau kesadaran yang merasuki seluruh alam semesta, di mana keberadaan-Nya membuat alam semesta ada; sumber segala yang ada; kebajikan yang terbaik dan tertinggi dalam semua makhluk hidup; atau apapun yang tak bisa dimengerti atau dijelaskan.
Banyak tafsir daripada nama Tuhan ini yang dapat menimbulkan pertentangan satu sama lain. Meskipun kepercayaan akan Tuhan ada dalam semua kebudayaan dan peradaban, tetapi definisinya bisa berlainan satu sama lain.
Kata Tuhan disebutkan lebih dari 1.000 kali dalam Al-Qur’an, sementara di dalam Alkitab kata Tuhan disebutkan sebanyak 7.677 kali.
Dengan kemutlakanNya, maka Tuhan tidak terikat oleh tempat dan waktu. Bagi-Nya tidak dipengaruhi yang dulu atau yang akan datang. Tuhan tidak memerlukan tempat, sehingga pertanyaan tentang di mana Tuhan hanya akan membatasi kekuasaan-Nya. Maka bagi-Nya tidak ada kapan lahir atau kapan mati.
Sungguhpun eksistensi Tuhan dipahami mutlak adanya, tetapi setiap orang mempunyai keyakinan yang berbeda mengenai penjelasan tentang Tuhan sehingga pro-kontra tentang Tuhan dapat dibedakan sebagai berikut:
- Teisme: Paham-paham yang meyakini adanya Tuhan.
- Agnostisisme: Paham-paham yang meragukan adanya Tuhan.
- Ateisme: Paham-paham yang menyangkal adanya Tuhan
Berikut paham-paham yang dapat dimasukkan ke salah satu dari kategori di atas, yaitu:
- Panteisme berarti “Tuhan adalah segalanya” dan “semuanya adalah Tuhan”. Ini adalah ide hukum alam, keberadaan dan Semesta direpresentasikan dalam kaidah agama dengan sebutan Tuhan. Sehingga Tuhan dianggap menyatu dengan alam.
- Akosmisme menyangkal realitas dari semesta, dilihat sebagai ultimately illusory (maya), dengan hanya ketidakterbatasan unmanifest absolute sebagai kenyataan.
- Dualisme sering dipergunakan bersamaan dengan setan yang muncul di dalam dunia nyata yang bersaing dengan diri dalam mencari kebenaran spiritual.
- Gnostisisme adalah sebuah istilah untuk berbagai pencapaian tujuan utama dalam hidup. Hal ini juga kadang diasosiakan dengan adanya persaingan antara kegelapan dan cahaya.
Paham ke-Tuhan-an yang beraneka penjelasan di atas, berdasarkan teori atau pendekatan yang digunakan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Dalil Logik. Sesuatu yang tidak dapat dilihat atau kesan tidak semestinya tiada. Sekiranya kita tidak dapat melihat atau mengesan nyawa, tidak berarti nyawa itu tidak wujud. Sekiranya cetusan elektrik dalam otak diukur sebagi nyawa, komputer yang mempunyai prinsip yang sama masih tidak dianggap bernyawa.
- Dalil Kejahatan di Dunia. Tuhan telah memberi peringatan agar manusia berbuat baik kepada sesama manusia, dengan amaran siksaan yang keras kepada mereka yang ingkar. Adanya kejahatan yang diamalkan oleh manusia di bumi adalah pilihan manusia itu sendiri. Kejahatan adalah keadaan di mana ketiadaan kebaikan. Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu.
- Dalil Kesempurnaan. Tuhan adalah sempurna dari segala sifat kecacatan, dengan itu mengatakan Tuhan tidak mampu adalah salah, sebagai contoh “Adakah Tuhan itu berkuasa untuk mencipta satu jembatan? Hal ini menunjukkan keinginan meletakkan sifat manusia kepada Tuhan.
- Dalil Kosmologikal. Dari segi kosmologi, Tuhan seharusnya wujud sebagai punca (induk) kepada kewujudan alam. Dengan premis “segala sesuatu itu berpunca (berinduk)”, maka adalah tidak masuk akal untuk mengatakan alam ini wujud tanpa mempunyai punca (induk), yakni Tuhan. Di alam ini semuanya tersusun dengan hukum-hukum yang tertentu dengan ketentuan Tuhan, yang mana dari segi sains pula dikenali sebagai hukum alam.
- Dalil Antropofik. Kewujudan manusia dan fitrahnya untuk mengenal Tuhan sudah membuktikan kewujudan Tuhan.
Seri 2: Tuhan dalam Agama Samawi
Agama samawi atau agama langit dimaksudkan untuk menunjuk agama Yahudi, Nasrani (Kristen/Katolik) dan Islam. Di antara agama-agama ini menggunakan sebutan/panggilan yang berbeda yang dikarenakan perbedaan bahasa dan ajarannya.
- Allah, sebutan bagi Tuhan dalam bahasa Arab. Biasanya dipakai oleh umat Islam. Dalam agama Islam, Tuhan memiliki 99 nama suci (Asma’ul Husna). Kita semua sebagai manusia adalah milik dan ciptaan Allah!
- Yehowa atau Yahweh, salah satu istilah yang dipakai Alkitab. Istilah ini berasal dari istilah berbahasa Ibrani tetragrammaton YHVH. Nama ini tidak pernah dilafalkan karena dianggap sangat suci, maka cara pengucapan YHVH yang benar tidaklah diketahui. Biasanya yang dilafalkan adalah Adonai yang berarti Tuan.
- Tritunggal Mahakudus, yang artinya adalah Bapa, Putera, dan Roh Kudus, terutama dipakai dalam Gereja Kristen/Katolik dan Gereja Ortodoks. Konsep ini dipakai sejak Konsili Nicea pada tahun 325 M. Kata “Tritunggal” sendiri tidak ada di Alkitab. Di dalam Ulangan 6:4 ditulis Tuhan itu Esa (Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!). Keesaan ini pada bahasa aslinya adalah “kesatuan dari berbagai satuan”. Contohnya, Kejadian 2:24 ditulis “Sebab itu seorang laik-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging””. Hal ini berarti kesatuan dari dua manusia (laki-laki dan isterinya). Di dalam Kejadian 1:26 Allah menyebut diri-Nya dengan kata ganti “Kita”, mengandung kejamakan dalam sifat Tuhan. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi”. Berdasarkan penjelasan ini, maka pengertian Tritunggal adalah satu substansi ke-Allahan (keesaan Allah), namun terdiri dari tiga peran, yaitu Allah Bapa sebagai Pencipta langit dan bumi beserta isinya (Kejadian 1:1-31), Allah Anak sebagai Pembebas/Penyelamat untuk memperoleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16), dan Allah Roh Kudus sebagai pendamping kebenaran hidup bagi orang-orang yang benar sampai akhir zaman (Yohanes 14:15-20). Dengan demikian menurut keyakinan orang-orang Kristen/Katolik/Ortodoks, dalam Perjanjian Lama, Allah diperkenalkan sebagai Allah Bapa. Dalam Perjanjian Baru, Allah menjelma (berinkarnasi) sebagai manusia dalam wujud Allah Anak (Allah Putera), dan setelah Allah Putera kembali ke sorga, maka datanglah Allah Roh Kudus yang menyertai atau mendampingi orang-orang benar sampai akhir zaman. Allah Anak di sini bukan diperanakkan dalam pengertian manusia, karena Anak berinkarnasi (menjelma) dari Bapa yang diwujudkan sebagai “Firman Allah” (Yohanes 1:1-5). Allah mencipta dunia melalui Firman Allah, seperti Tuhan berfirman: “Jadilah terang” (Kejadian 1:3). Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Yohanes 1:1). Allah Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang dijanjikan oleh Allah Anak (Kristus) untuk bertugas mendampingi orang-orang benar yang percaya kepada Allah sampai akhir zaman (Yohanes 14:15-20).
Tulisan berikut tentang Tuhan tidak bermaksud mempengaruhi keyakinan dari pembaca. Dengan demikian siapa Tuhan yang sesungguhnya diserahkan kepada keyakinan pembaca masing-masing.
Termasuk pula kepada mereka yang menganut paham-paham Agnostisisme, yaitu paham-paham yang meragukan adanya Tuhan, serta paham-paham Ateisme, yaitu paham-paham yang menyangkal adanya Tuhan, penulis sangat menghargai, karena secara jujur penulis baru mengenal Tuhan secara intensif sejak Mei 2004 di Vancouver, Canada, melalui “perjumpaan fisik” dengan Roh yang menyebut dirinya Tuhan.
Dengan demikian tulisan The Ultimate $UCCE$$ Strategy No. 1—Melibatkan Tuhan Sejak Awal Memulai Aktivitas hanya ditujukan kepada pembaca yang menganut paham Teisme, yaitu paham-paham yang meyakini adanya Tuhan!
Seri 3: Prinsip TAAT dan KKN dengan Tuhan
Bagi pembaca dan penulis yang menganut paham Teisme, yaitu paham-paham yang meyakini adanya Tuhan, maka strategi SUCCESS No. 1, yaitu: Melibatkan Tuhan Sejak Awal Memulai Aktivitas adalah menerapkan prinsip TAAT dan KKN dengan Tuhan.
Prinsip TAAT itu adalah:
- Tuhan berfirman
- Aku percaya dan (harus) melakukan
- Aku melakukan hal-hal yang aku bisa
- Tuhan melakukan hal-hal yang aku tidak bisa
Berdasarkan penjelasan di atas, maka sebagai manusia yang bersekutu dengan Tuhan, maka kita harus melakukan hal-hal yang kita bisa menggunakan segala kemampuan terbaik kita berkaitan dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, selanjutnya biarkan Tuhan menyempurnakannya melalui hal-hal yang kita tidak bisa. Cara bersekutu dengan Tuhan itu adalah melalui Doa 3M (Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri). Meminta agar Tuhan mengatur hidup kita menuju SUCCESS, Meyakini bahwa Tuhan mampu dan mau melakukan hal-hal yang berada di luar jangkauan kemampuan (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) terbaik kita, dan Mensyukuri bahwa melalui prinsip TAAT di atas kita menjadi SUCCESS dalam perjalanan panjang, sejak kelahiran sampai kematian kita di dunia ini.
Istilah KKN pada awalnya muncul di dunia perguruan tinggi, yaitu: Kuliah-Kerja-Nyata dan hal ini pernah dilakukan oleh penulis secara pribadi sebelum memperoleh gelar sarjana peternakan dari Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana, Kupang-NTT pada tahun 1979.
(Catatan: Riwayat Pendidikan Penulis: S1 Fakultas Peternakan Undana, pernah tinggal kelas untuk mata kuliah Pengantar Metode Statistika, S2 Statistika Terapan IPB, S3 Teknik Sistem dan Manajemen Industri ITB, IP = 4.0; S3 Doctor of Science in Management of Engineering and Technology, Southern California University, USA, Summa Cum Laude, IP = 4.0).
Selanjutnya istilah ini menjadi populer di Indonesia, karena pengaruh luar biasa dari kejahatan Korupsi-Kolusi-Nepotisme, sehingga istilah KKN menjadi berkonotasi negatif dan menjadikan dunia perguruan tinggi di Indonesia menjadi tidak nyaman (mungkin malu) untuk menggunakan istilah KKN ini.
Penulis pribadi, sebagai seorang ilmuwan, kemudian menciptakan istilah KKN dalam konotasi positif untuk mendekatkan diri kita dengan Tuhan, sehingga penulis menyatakan secara gamblang dan tegas, bahwa jika kita ingin bersekutu dengan Tuhan, maka kita harus ber-KKN dengan Tuhan!
Istilah KKN adalah sebagai berikut:
- K – Kesetiaan kepada Tuhan. Tuhan sangat senang dan ingin agar kita SETIA kepada-Nya, baik dalam keberuntungan (ketika SUCCESS) maupun dalam kemalangan (ketika GAGAL).
- K – KASIH. KASIH merupakan sifat dari Tuhan yang harus ada dalam diri kita, sehingga kita mampu mencurahkan KASIH itu kepada sesama manusia dan juga kepada Tuhan. Tuhan sangat senang apabila kita memperlakukan-Nya sebagai Kekasih kita yang setia. Tuhan selalu sangat setia dan KASIH kepada manusia, hanya manusia yang sering tidak setia dan tidak KASIH kepada Tuhan. KASIH juga dapat merupakan akronim: Kehendak Allah Selalu Isi Hati kita (KASIH). Tuhan juga sangat senang dan ingin agar kita mengikuti Kehendak-Nya, sesuai yang diajarkan dalam kitab suci.
- N – Nyata. Kesetiaan dan KASIH harus dinyatakan melalui kesamaan atau kesatuan antara pikiran, perasaan, ucapan, dan tindakan. Ketika pikiran, ucapan, dan tindakan kita menjadi murni, walaupun dalam satu detik, maka Tuhan, semua penghuni sorga, semua penguasa alam rohani, semua makhluk di alam raya, semua malaikat dan orang–orang kudus, akan mendukung kita. Pada saat itu, apa pun yang dipikirkan, diucapkan, dan dilakukan akan mengikuti dan mendukung kita. Seluruh alam semesta merupakan milik kita dan mendukung kita, dan tahtapun telah disediakan untuk kita. Oleh karena itu nyatakan kebaikan atau kemurahan hati Tuhan yang telah dilimpahkan atau diberikan kepada kita agar sesama manusia ciptaan-Nya juga menjadi yakin dan percaya kepada-Nya, biar semata-mata nama Tuhan yang dimuliakan. Ketika ber-KKN dengan Tuhan, kita harus siap “dipermalukan” oleh orang lain, bahwa kita memang meyakini adanya Tuhan dan sedang bersekutu dengan Tuhan mengikuti prinsip TAAT dan KKN dengan Tuhan!
Setelah memahami prinsip-prinsip TAAT dan KKN dengan Tuhan, kita perlu juga memahami Rahasia tentang Doa 3M (Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri) kepada Tuhan agar kita memperoleh SUCCESS gemilang. Ikuti Rahasia Doa 3M kepada Tuhan dalam serial berikut!
Seri 4: Rahasia Doa 3M kepada Tuhan
Banyak nabi-nabi telah membuktikan keampuhan doa mereka kepada Tuhan. Sebagai misal, ketika Nabi Musa berdoa, Laut Merah terbelah, ketika Nabi Elia (Ilyas) berdoa, api turun dari surga dan menyambar habis korban bakaran, Nabi Yunus berdoa, maka ia dibebaskan dari perut ikan paus, dll.
Penulis pribadi juga telah membuktikan keampuhan Doa 3M (Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri) kepada Tuhan. Doa 3M (Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri) kepada Tuhan adalah sebagai berikut:
“Ya Tuhan, kami Meminta kepada-Mu untuk (sebutkan permintaan kita). Kami Meyakini kuasa dan kemuliaan Nama-Mu Tuhan. Kami Mensyukuri atas kemurahan hati-Mu Tuhan. Terima kasih Tuhan!”
(Catatan: bagi sahabat penulis yang beragama Islam dapat mengganti kata Tuhan dengan Allah, sedangkan bagi sahabat penulis yang beragama Kristen dapat mengganti kata Tuhan dengan Yesus).
Agar Doa 3M (Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri) kepada Tuhan dapat dikabulkan, maka beberapa persyaratan berikut HARUS dipenuhi.
- Meninggalkan Dosa
Kita tidak dapat tetap berdosa di satu sisi (ber-KKN dengan Setan) sementara di sisi lain datang meminta pertolongan Tuhan. Pengakuan dosa dan pertobatan yang sungguh-sungguh akan memecahkan masalah kita. Jika kita tidak mengizinkan Tuhan membebaskan kita dari pikiran jahat, kata-kata, dan perbuatan, maka doa kita tidak akan dijawab. Oleh karena itu kita harus terlebih dahulu ber-KKN dengan Tuhan mengikuti prinsip
KKN dengan Tuhan, baruDoa 3M menunjukkan keampuhan! - Meningkatkan Hubungan Keintiman dengan Tuhan
Setelah meninggalkan dosa, kita dapat meningkatkan hubungan kita dengan Tuhan, mulai dari menjadi Hamba Kebenaran, Sahabat Tuhan, sampai menjadi Kekasih Tuhan. Prinsip
KKN dengan Tuhan mulai diterapkan ! - Meminta Langsung Kepada Tuhan
Pada saat kita menjadikan hubungan dengan Tuhan sebagai prioritas utama dan terus-menerus menjaga hubungan keintiman dengan-Nya melalui mempraktekkan prinsip
KKN dengan Tuhan, maka kita boleh meminta langsung kepada Tuhan tentang segala kebutuhan kita, asalkan semata-mata permintaan kita itu untuk memuliakan nama Tuhan! - Meyakini Kepada Tuhan
Keyakinan kita kepada Tuhan bahwa permintaan kita itu akan dikabulkan merupakan landasan iman yang akan terus-menerus bertumbuh dan berkembang setiap waktu sepanjang nafas kehidupan kita! Penerapan prinsip-prinsip
TAAT danKKN dengan Tuhan akan meningkatkan keyakinan kita kepada Tuhan. - Bertekun (Terus-Menerus) dalam Doa 3M (Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri) Kepada Tuhan
Nabi Yusuf merupakan satu contoh dari seorang tokoh yang doanya tidak segera dijawab oleh Tuhan. Pada waktu Nabi Yusuf dilemparkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya, dia berdoa kepada Tuhan supaya dia terlepas dari kesulitannya. Nabi Yusuf kemudian diangkat dari dalam sumur: bukan untuk dibebaskan, tetapi dijual sebagai budak. Dalam penderitaan yang dialaminya, Nabi Yusuf berdoa dan berharap Tuhan membebaskan dirinya. Doanya ini belum juga dijawab Tuhan, tetapi Nabi Yusuf tidak mengeluh ataupun marah. Bahkan di dalam penjara Nabi Yusuf menolong juru minuman dengan mengartikan mimpi juru minuman yang saat itu di dalam penjara bersama dengan dia. Ketika dia meminta tolong kepada juru minuman yang telah dibebaskan itu untuk memberitahu Raja Firaun bahwa dia tidak bersalah, juru minuman itu justru sama sekali tidak mengingat kebaikan Nabi Yusuf.
Mengapa doa-doa Nabi Yusuf tidak kunjung dijawab oleh Tuhan? Karena belum waktunya bagi Nabi Yusuf untuk keluar dari penjara. Ketika Raja Firaun bermimpi dan tidak ada orang yang dapat mengartikan mimpinya, maka juru minuman itu memberitahu Raja Firaun bahwa Nabi Yusuf memiliki hikmat untuk menguraikan mimpi. Saat itulah Nabi Yusuf telah menjadi pribadi yang matang akibat tempaan melalui penderitaan demi penderitaan. Inilah hakekat ‘pengujian dan pencobaan’ yang dialami oleh manusia. Dengan kematangan pribadinya ini Nabi Yusuf telah siap untuk menjadi perdana menteri Mesir. Sebab bila orang yang belum matang menerima berkat, maka bukan kebaikan yang dialami, malah akan menjadi hal yang mencelakakan bagi dirinya!
- Pasrah pada Kehendak Tuhan
Di samping Tuhan akan mengabulkan permintaan kita melalui doa, Tuhan juga ingin selalu mengajarkan kita melalui berkata ‘TIDAK ‘, yaitu melalui TIDAK mengabulkan doa kita. Kadang melalui KEGAGALAN Tuhan membawa kita ke arah lain, sehingga Doa yang TIDAK DIKABULKAN seyogianya menimbulkan kepekaan kita untuk lebih mengenal kehendak Tuhan. Di sinilah pentingnya KASIH dalam prinsip
KKN dengan Tuhan, yaitu: Kehendak Allah Selalu Isi Hati kita, sehingga kita harus peka atas tanggapan atau kehendak Allah dan belajar melalui doa-doa yang TIDAK DIKABULKAN itu. Pengalaman pribadi penulis, seringkaliDoa 3M (Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri) kepada Tuhan itu tidak dikabulkan, telah membawa penulis ke arah lain yang lebih SUCCESS! Ternyata kemalangan (GAGAL) dapat merupakan “titik masuk (entry point)” ke arah lain yang lebih beruntung (SUCCESS)!Kita seringkali menganggap apa yang kita lakukan adalah yang paling baik, namun kenyataannya kadang justru bertentangan dengan kehendak Tuhan. Itu terjadi karena kita tidak mengetahui secara lengkap tentang hubungan sebab-akibat dalam kehidupan ini, apalagi berkaitan dengan kejadian di masa yang akan datang.
Kita harus percaya bahwa semua yang kita alami saat ini, baik itu keberuntungan (SUCCESS) maupun kemalangan (GAGAL), semuanya merupakan hasil pengaturan yang terbaik dari Tuhan untuk kita, dengan demikian kita HARUS tetap MENSYUKURI, baik dalam keberuntungan (SUCCESS) maupun kemalangan (GAGAL), dan tetap memelihara motivasi tinggi untuk terus-menerus maju ke depan melalui tetap meningkatkan hubungan keintiman kita dengan Tuhan! Prinsip-prinsipTAAT ,KKN dengan Tuhan, danDoa 3M (Meminta, Meyakini, Mensyukuri) HARUS selalu diterapkan, apapun situasi dan kondisinya, baik ketika menghadapi keberuntungan (SUCCESS) maupun kemalangan (GAGAL)!
Seri 5: Pengalaman Vincent Gaspersz Mencari dan Menemukan Tuhan
Secara jujur penulis harus mengakui bahwa sesungguhnya sebelum mencari dan menemukan Tuhan, penulis merupakan orang yang menganut paham Agnostisisme, yaitu: paham-paham yang meragukan adanya Tuhan. Bahkan mungkin telah menuju ke paham Ateisme. Kesuksesan penulis dahulu lebih banyak mengandalkan kekuatan diri sendiri. Bagaimanapun penulis “penasaran” terhadap isteri penulis, dokter Christine Megawati Purba, yang sejak lahir ia telah memperoleh karunia iman sehingga kehidupannya sangat bergantung kepada Tuhan. Tulisan berikut ini ingin penulis “sharing” kepada para ilmuwan atau kaum terpelajar yang sedang mencari Tuhan atau sedang meminta pembuktian bahwa apakah benar Tuhan itu ada? Pengalaman ini berlangsung selama sekitar 1600 jam terus-menerus di Vancouver, Canada, 2004.
Sebagai seorang ilmuwan (profesor doktor) yang berlatar belakang pendidikan Magister Statistika Terapan dan Doktor Teknik Sistem Industri, penulis ingin membuktikan keberadaan dan kekuasaan Tuhan melalui menyusun hipotesis, kemudian menguji hipotesis itu.
Pertama kali penulis menyusun hipotesis statistik (H0) berikut.
- Hipotesis Nol (H0): Tuhan Tidak Ada, dan
- Hipotesis Alternatif (H1): Tuhan Ada.
Dalam pembuktian secara ilmiah, kita tidak pernah menerima H0, karena memang hipotesis nol merupakan hipotesis statistik yang disusun untuk kemudian ditolak.
Jika pembuktian kita mengarah kepada hipotesis nol (H0), maka kesimpulan kita BUKAN MENERIMA HIPOTESIS NOL!. Tetapi kita menyatakan bahwa dengan taraf kesalahan (alpha)—biasanya 5 persen atau taraf kepercayaan (1 – alpha)—biasanya 95 persen, kita menyatakan bahwa: “BELUM CUKUP BUKTI atau INFORMASI UNTUK MENOLAK HIPOTESIS NOL”.
Catatan: Banyak ilmuwan yang kurang memahami prinsip-prinsip Statistika, masih membuat kesimpulan “Menerima Hipotesis Nol (H0)”! Padahal sesungguhnya dalam suatu penelitian ilmiah, hipotesis nol yang merupakan hipotesis statistik itu dibuat untuk ditolak.
Hal ini berarti apabila pencarian kita melalui pengkajian ilmiah belum menemukan Tuhan, maka bukan berarti kita menerima hipotesis nol (Tuhan Tidak Ada), tetapi seharusnya kita menyatakan bahwa: “belum cukup bukti atau informasi untuk menolak H0 (menyatakan bahwa Tuhan Tidak Ada)”! Artinya dengan pengalaman dan taraf kepercayaan yang ditetapkan oleh kita, maka belum cukup bukti untuk menolak Hipotesis Nol yang menyatakan bahwa Tuhan Tidak Ada. Dengan demikian bukan berarti kita langsung menyimpulkan bahwa Tuhan Tidak Ada, tetapi kita harus melanjutkan pencarian atau pembuktian itu sampai pada suatu ketika kita akan memiliki bukti untuk menolak Hipotesis Nol yang menyatakan Tuhan Tidak Ada itu. Dengan kata lain kita akan terus-menerus mencari, di mana pada akhirnya kita akan menemukan pencarian kita, sehingga kita merasa yakin bahwa sesungguhnya Tuhan itu ada!
Masa pembuktian atau pencarian itu dilakukan sepanjang hidup kita atau seumur hidup kita. Penulis pribadi dalam pencariannya menggunakan pendekatan “kesadaran supra (superconsious mind)” selama empat bulan, setiap hari (sekitar 13-14 jam per hari atau ekivalen dengan kurang lebih 1600 jam), pada akhirnya menemukan bukti untuk menolak Hipotesis Nol (H0) yang menyatakan Tuhan Tidak Ada dengan taraf kepercayaan 100% (tingkat kesalahan nol persen). Proses penemuan atau pembuktian akan diceriterakan berikut ini.
Berdasarkan buku-buku referensi psikologi modern yang dikaji secara ilmiah, kita mengetahui bahwa dalam pikiran atau kesadaran kita terdapat tiga tingkat (3 levels of mind), sebagai berikut: (1) Conscious Mind (kesadaran jaga/fisik yang berkaitan dengan fisik/badan), (2) Subconscious Mind (kesadaran alam bawah sadar yang berkaitan dengan pikiran/jiwa), dan (3) Superconscious Mind (kesadaran super/supra yang berkaitan dengan Roh), yang akan dibahas dalam serial berikut!
Seri 6: Menemukan Tuhan Melalui Superconscious Mind
The Conscious Mind (Kesadaran Jaga/Fisik Yang Berkaitan Dengan Badan)
The conscious mind berkaitan dengan fisik/badan manusia yang mengandung gelombang positif elektromagnetik atau prinsip-prinsip aktif dalam diri manusia itu. Kesadaran ini sering disebut sebagai “kesadaran pemikiran (thinking mind). Dalam bentuk kesadaran jaga/fisik ini, kita akan berpikir dalam pola linear seperti baris-baris dalam buku tulis. Kesadaran jaga/fisik ini menggunakan pola pengambilan keputusan berdasarkan logika ilmu pengetahuan melalui pengujian hipotesis, dimulai dengan input faktual dari dunia nyata yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia. Para ilmuwan sangat mengandalkan pendekatan berdasarkan kesadaran jaga/fisik ini, di mana input faktual dalam dunia nyata dicoba untuk diukur melalui pengumpulan data, baik berupa sensus (pengukuran pada 100% populasi) atau penarikan contoh (sampling, hanya mengambil contoh dari populasi), kemudian melakukan pemodelan sistem dan analisis-analisis statistika untuk menarik kesimpulan dan membuat konsep atau teori berdasarkan pertimbangan dari fakta-fakta yang ada dalam dunia nyata itu. Pendekatan ini sering disebut sebagai pendekatan induktif.
Sebagai seorang ahli dan praktisi Total Quality Management yang memiliki pengalaman teori dan praktek serta memperoleh banyak sertifikasi dari the American Society for Quality (ASQ), the International Quality Federation (IQF), the American Production and Inventory Control Society, the Registrar Accreditation Board (RAB) by Australia-based Quality Society of Australasia (QSA), dll, maka berdasarkan fakta-fakta yang ada dalam dunia nyata, penulis telah berhasil menemukan konsep tentang Total Quality Management (TQM) berdasarkan nama depan penulis: VINCENT. Konsep ini telah dipublikasikan dalam Quality World Volume 17 No. 1, January 1999. Konsep VINCENT merupakan akronim yang terdiri dari:
- V = Visionary transformation
- I = Infrastructure (Integrated Management System)
- N = Need for improvement
- C = Customer satisfaction focus
- E = Empowerment (Employee Empowerment)
- N = New views of Integrated Management System
- T = Top management commitment
Para ilmuwan yang mengandalkan kesadaran jaga/fisik (conscious mind) TIDAK AKAN pernah menemukan Tuhan, karena pada dasarnya Tuhan bukan berupa fisik seperti manusia yang dapat didekati menggunakan panca indera sebagaimana kita mencari penemuan-penemuan dalam bidang keilmuan yang berdasarkan input faktual dalam dunia nyata. Oleh karena Tuhan itu berbentuk Roh, maka DIA dapat didekati melalui pendekatan Superconsious Mind (Kesadaran Super/Supra).
The Subconscious Mind (Kesadaran Alam Bawah Sadar yang Berkaitan dengan Jiwa)
The subconscious mind berkaitan dengan emosional, gelombang-gelombang elektromagnetik negatif atau prinsip-prinsip pasif dalam diri manusia itu. Kesadaran ini sering disebut sebagai kesadaran berdasarkan perasaan (feeling mind). Bagian dari kesadaran alam bawah sadar (subconscious mind) ini tampaknya memandang semua emosi secara sederhana dan melakukan pengambilan kesimpulan atau keputusan berdasarkan perasaan-perasaan saja. Jika tujuannya untuk memperoleh ketenangan atau kepuasan jiwa, maka pendekatan kesadaran alam bawah sadar seperti: meditasi, atau lainnya akan sangat efektif. Dalam kaitan dengan kesadaran alam bawah sadar (subconscious mind), kita dapat menemukan Tuhan, melalui meditasi atau mimpi, tetapi dalam konteks ini kita bersifat pasif untuk bertemu dengan Tuhan, karena biasanya Tuhan yang aktif datang ke dalam mimpi dan berpesan kepada kita. Penulis pribadi setelah menemukan Tuhan melalui pendekatan aktif Superconsious Mind (kesadaran super/supra yang berkaitan dengan Roh), sering juga didatangi Tuhan melalui mimpi-mimpi yang mengandung pesan-pesan tertentu.
The Superconscious Mind (Kesadaran Super/Supra yang Berkaitan dengan Roh)
The superconscious mind, sering disebut juga Unconscious Mind atau Personal Spirit, berkaitan dengan Roh. Pendekatan logika ilmu pengetahuan tidak dapat diterapkan dalam superconscious mind (kesadaran super/supra). Kesadaran super/supra berkaitan dan merupakan persepsi langsung dari kebenaran Ilahi, pengetahuan dan kesadaran yang sesungguhnya. Kesadaran ini tidak berkaitan dengan bagian apapun dari badan atau otak manusia, tetapi berkaitan dengan metafisika. Kesadaran super/supra ini merupakan bentuk kontak individual manusia sebagai ciptaan dengan Tuhan sebagai Pencipta. Pendekatan superconscious mind ini merupakan pendekatan aktif dari kita sebagai manusia untuk mencari atau menemukan Tuhan, dan biasanya Tuhan akan sangat senang apabila manusia sebagai ciptaan-Nya berusaha SECARA AKTIF mencari Tuhan sebagai Pencipta. Pencarian dalam metode superconscious mind ini adalah selalu bertanya dan merenung tentang Tuhan beserta ciptaan-Nya, memohon kehadiran Tuhan dalam pikiran kita, dan lain sebagainya, yang bersifat selalu memikirkan tentang Tuhan, memuji dan memuliakan Tuhan, berdialog dengan Tuhan—meskipun pada tahap awal pencarian akan kelihatan seperti “orang gila” yang ngomong sendiri, tetapi pada saat yang telah ditentukan-Nya, maka Tuhan akan hadir dan berbicara dalam pikiran kita. Dengan kata lain kita harus menciptakan situasi seperti orang yang ”tergila-gila” kepada kekasihnya, dan kita juga “tergila-gila” kepada Tuhan sebagai Kekasih-Nya. Superconscious Mind (Kesadaran Super/Supra) sering disebut sebagai pikiran Tuhan (God Mind) yang berada dalam setiap diri manusia dan biasanya akan menghasilkan ide-ide atau intuisi yang sempurna. Dalam tingkat kesadaran super/supra (superconscious mind) ini kita akan mampu berkomunikasi dengan Tuhan, di mana kita menanyakan sesuatu kepada Tuhan dan Tuhan langsung menjawabnya melalui pikiran kita itu yang sering disebut sebagai intuisi. Pengalaman ini yang diperoleh penulis pribadi ketika mempaktekkan metode Superconscious Mind ini.
Seri 7: Setelah Bertemu Tuhan, Lalu untuk Apa?
Sebagai pembuktian lebih lanjut bahwa penulis telah bertemu Tuhan melalui metode superconscious mind, maka penulis telah meminta kepada Tuhan agar memberikan Mujizat kepada penulis yang tidak mampu dianalisis oleh kekuatan otak atau logika. Dengan demikian sebagai seorang ilmuwan (profesor doktor), penulis meminta penjelasan secara logika terhadap hal-hal yang tidak logik, dengan kata lain penulis terus-menerus menyelidiki hal-hal yang tidak logik agar mampu meruntuhkan ke-EGO-an penulis yang selama lebih dari tiga puluhan tahun sejak lulus sarjana (1979) telah mengagungkan pemikiran logika ilmu pengetahuan.
Hal itu telah dikabulkan oleh Tuhan, melalui sejak bulan Oktober 2007, penulis telah diberikan karunia Penyembuhan Ilahi untuk melayani Tuhan dalam melakukan berbagai Mujizat Penyembuhan Ilahi (MPI), baik di Malang, Bogor, Bekasi, Jakarta, Surabaya, Maumere dan daratan Timor Barat, NTT (Kupang, Panti Sosial Tuna Rungu Naibonat, So’e, Kefamenanu, Atambua) tanpa memandang agama dan keyakinan dari orang-orang yang sakit. Sebagai misal untuk sahabat-sahabat penulis yang muslim, setelah meyakinkan mereka bahwa Allah yang menyembuhkan semua penyakit, kemudian disertai doa Al-Fatihah dan doa 3M (Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri), biasanya jika mereka tidak ada masalah dengan Tuhan, maka mereka akan sembuh! Hingga saat ini telah lebih dari 10.000-an (sepuluh ribuan) orang dari berbagai agama dan keyakinan serta berbagai jenis penyakit maupun cacat fisik seperti: buta, tuli, lumpuh, bisu, dll, telah disembuhkan oleh Tuhan.
Pengalaman pribadi yang spektakuler adalah ketika penulis melakukan Mujizat Penyembuhan Ilahi (MPI) di Panti Sosial Tuna Rungu, Naibonat, Kupang, NTT; di mana 75 orang bisu tuli disembuhkan langsung oleh Tuhan, sehingga pengelola panti sosial harus mengubah metode pembelajaran yang semula menggunakan bahasa isyarat, kemudian menggantikan dengan bahasa lisan dan metode umum karena semua murid telah dapat mendengar apa yang diucapkan oleh guru-guru mereka.
Melakukan Pekerjaan Yang Tidak Mungkin (Mustahil) Bersama Tuhan
Penulis pribadi, terinspirasi dengan pernyataan D. L. Moody, yaitu: Jika Tuhan adalah pasangan kita, maka buatlah rencana kita BESAR! Hal ini yang membuat penulis melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berada di luar nalar seperti: Mujizat Penyembuhan Ilahi (MPI), Mujizat Uang, dll.
Apa itu Mujizat Penyembuhan Ilahi?
Mujizat Penyembuhan Ilahi (MPI) adalah hal atau kejadian di luar kebiasaan yang dilakukan oleh Tuhan (Allah) sendiri untuk menunjukkan kebenaran, kekuasaan, dan kehadiran Roh Allah dalam melakukan penyembuhan terhadap orang-orang sakit maupun cacat fisik seperti: buta, tuli, lumpuh, dll.
Ketika mengadakan Mujizat Penyembuhan Ilahi (MPI) penulis hanya mengkampanyekan praktek KKN dengan Tuhan, agar orang-orang sakit memperoleh kesembuhan langsung dari Tuhan.
Awal dari semua penyakit fisik bersumber dari KETAKUTAN, karena terpisahnya diri kita dengan Tuhan dan dengan sesama manusia (tidak mempraktekkan KKN dengan Tuhan). Permulaan dari semua penyakit adalah PEMISAHAN dari TUHAN, PEMISAHAN dari DIRI SENDIRI, dan PEMISAHAN dari ORANG LAIN (SESAMA MANUSIA). SEMUA KETAKUTAN ADALAH DATANG DARI KEKURANGPERCAYAAN KITA KEPADA TUHAN!
Dalam melakukan praktek Mujizat Penyembuhan Ilahi (MPI) selama ini, penulis menggunakan tiga metode berikut.
- Bersabda!
“Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh”! Metode ini dipraktekkan pertama kali dalam
Mujizat Penyembuhan Ilahi (MPI) dan biasanya orang-orang sakit yang telah mempraktekkanKKN (Kesetiaan, Kasih, Nyata) akan langsung disembuhkan oleh Tuhan melalui kuasa sabda dengan hanya menyatakan: “Demi Kemuliaan Nama Tuhan” atau “Atas Ijin Allah” Anda Sembuh! - Menggunakan Media!
Media yang biasa dipergunakan dalam praktek
Mujizat Penyembuhan Ilahi (MPI) adalah air kemasan dalam botol (Aqua) semata-mata untuk alasan praktis saja. Kita boleh saja menggunakan media lain seperti: minyak, obat yang diberikan dokter rumah sakit, dll. Pada dasarnya media yang digunakan itu harus didoakan3M , yaitu: Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri.Doa 3M yang diucapkan sangat sederhana, sebagai berikut:“Ya Tuhan, Kami MEMINTA kepada-Mu agar mengubah air ini menjadi obat mujarab yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Permintaan ini karena kami MEYAKINI Kuasa dan Kemuliaan Nama-Mu Tuhan. Puji Syukur dan Terima Kasih atas Kebaikan-Mu Tuhan. Amin.” Setelah
Doa 3M diucapkan pada media air kemasan dalam botol (Aqua), maka air tersebut dapat dibasuh atau diminum oleh orang-orang sakit, dan biasanya Tuhan akan menunjukkanMujizat Penyembuhan Ilahi . - Menjamah!
Menjamah merupakan praktek terakhir yang dilakukan dalam
Mujizat Penyembuhan Ilahi (MPI), yang biasanya hanya dilakukan untuk sedikit orang-orang sakit yang belum sembuh. Sekitar 75% – 85% dari kumpulan orang-orang sakit biasanya telah disembuhkan Tuhan melalui metode 1 (bersabda atas nama Tuhan) dan metode 2 (menggunakan media dalam nama Tuhan) di atas.
Berdasarkan pengalaman pribadi di atas, maka penulis secara pribadi terus-menerus melakukan pembuktian Kuasa Tuhan, melalui mempraktekkan konsep TAAT seperti telah diungkapkan.
Tugas penulis adalah mengumpulkan orang-orang sakit (Aku melakukan hal-hal yang aku bisa), sedangkan tugas Tuhan adalah menyembuhkan orang-orang sakit melalui Mujizat Penyembuhan Ilahi (Tuhan melakukan hal-hal yang aku tidak bisa).
Dengan demikian konsep TAAT merupakan teknik pembuktian menuju kesempurnaan 100%, yaitu: Logik plus Tidak Logik = 100%, Pengetahuan plus Ketidaktahuan = 100%, Fisik plus Abstrak = 100%; Aku bersama Tuhan = 100%, Tuhan = Extra, Manusia = Ordinary, Manusia + Tuhan = Extraordinary; Tuhan = Super, Manusia = Natural, Manusia + Tuhan = Supernatural.
Dalam praktek Mujizat Penyembuhan Ilahi (MPI), biasanya ada dua hal utama yang menghambat seseorang yang sakit memperoleh kesembuhan dari Tuhan, yaitu: (1) ketidaksetiaan kepada Tuhan selama hidup, misalnya pernah pergi ke dukun, paranormal, menyembah kepada allah lain, dan lain-lain yang bertentangan dengan Hukum Allah, dan (2) tidak ada rasa KASIH kepada sesama manusia, misalnya masih memiliki dendam dan tidak mau memaafkan orang lain. Kepada orang-orang sakit yang tidak disembuhkan ini, maka mereka memerlukan doa pertobatan dan HARUS berjanji secara sungguh-sungguh untuk memaafkan orang lain.
Jika kedua hal utama di atas, yaitu: (1) Kesetiaan, dan (2) Kasih, telah diselesaikan atau dipulihkan, namun seseorang yang sakit tidak/belum disembuhkan Tuhan, bahkan mungkin meninggal dunia, maka kita harus menerima secara ikhlas bahwa hal itu merupakan Rencana Terbaik dari Tuhan. Kita sebagai manusia HARUS pasrah pada Kehendak Tuhan. Ingat KASIH = Kehendak Allah Selalu Isi Hati kita. Semua praktek Mujizat Penyembuhan Ilahi (MPI) bersumber dari Tuhan (Allah).
Rahasia Kesembuhan Ilahi
- Percaya bahwa Tuhan (Allah) menginginkan semua orang disembuhkan, semua orang menjadi SEHAT baik Jiwa (Pikiran), Fisik (Badan), dan Roh (Spirit).
- Percayalah bahwa Kasih Tuhan (Allah) akan menyembuhkan orang-orang sakit.
- Jamahlah orang-orang sakit, apabila memungkinkan.
- Pasrahkan hidup kita ke dalam tangan Tuhan (Allah).
- Memaafkan kepada orang lain yang menyakiti maupun berbuat kesalahan kepada kita.
- Berdoalah minta kesembuhan langsung kepada Tuhan (Allah).
- Hanya mempercayai keajaiban dalam nama Tuhan (Allah), tanpa mempedulikan dan tanpa ragu akan apa yang terjadi.
Catatan: Bagi sahabat-sahabat penulis yang muslim kata Tuhan dapat diganti dengan Allah, dan bagi sahabat-sahabat penulis yang Kristen kata Tuhan dapat diganti dengan Yesus!
Seri 8: Berita dan Kesaksian tentang Mujizat Penyembuhan Ilahi
Kesembuhan dari Tuhan Melalui Tangan Vincent Gaspersz
(Sumber: Ovi, Investor Daily, Senin 22 September 2008)
Sekitar 400 orang memadati auditorium lantai 14 Universitas Atmajaya, Jakarta. Kehadiran mereka adalah untuk melihat dan mengalami kesembuhan dari tangan seorang profesor dan doktor bernama Vincent Gaspersz.
Di antara mereka, ada yang datang dengan sakit stroke, tuli, bisu, lumpuh, dan penyakit-penyakit berat lainnya. Kebanyakan mereka mengalami penyakit itu dalam kurun waktu yang sangat lama. Bagaikan sebuah mujizat, tim kesembuhan Vincent Gaspersz dalam dua jam sesi penyembuhan sebanyak 90 orang pasien sembuh dari sakitnya. Penyakit mereka bervariasi tapi umumnya adalah penyakit akut bertahun-tahun.
Saat Investor Daily melihat sesi penyembuhan, sekitar delapan manula yang mengalami kelumpuhan, akhirnya bisa berjalan sendiri tanpa dibantu. Mereka datang ke acara tersebut dengan kursi roda. Para pengunjung mengetahui acara kesembuhan ini dari iklan yang dipasang tim kesembuhan, seperti di tabloid dan koran, lewat sms, surat elektronik, dan lainnya.
Saat sesi penyembuhan, Vincent, seorang awam (bukan romo atau pendeta), mengatakan bahwa seorang yang sakit bisa sembuh dengan tiga hal, yakni meminta (ask), meyakini (believe) dan mensyukuri (grateful). Vincent, sebagaimana umumnya akademisi, adalah seorang yang skeptis terhadap hal-hal yang berbau rohani. Dulu dia hanya sekadar mengetahui dan menerima bahwa Tuhan ada. Tapi kemudian sebuah perjumpaan dramatisnya dengan Tuhan dalam bentuk nyata di Vancouver, Canada, mengubah pria ini. Sejak itu dia mendapatkan karunia menyembuhkan orang sakit, fisik maupun mental, dan mengadakan banyak acara kesembuhan seperti yang dilakukan di Universitas Atmajaya tersebut.
“Bukan saya yang menyembuhkan. Saya hanya pengkonfirmasi kesembuhan. Tuhan lah yang memberi kesembuhan, dan Tuhan menginginkan Anda untuk Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri (3M)”, tegas guru besar di Universitas Trisakti tersebut.
(ovi)
Dengan Kasih, Apapun yang Kita Minta dari Tuhan akan Dikabulkan
(Sumber: Phillip Gobang, Bahana: Majalah Rohani Populer, 2008)
“Kasih merupakan sifat dari Tuhan yang harus ada dalam diri kita, sehingga kita mampu mencurahkan kasih itu kepada Tuhan dan juga kepada sesama manusia. Tuhan selalu sangat setia dan kasih kepada manusia, hanya manusia yang sering tidak setia dan tidak kasih kepada Tuhan. Kasih juga dapat merupakan akronim: Kehendak Allah Selalu Isi Hatiku (KASIH). Kalau kasih itu menjadi pedoman hidup kita maka apapun yang kita minta dari Tuhan akan dikabulkan,” ungkap Prof Dr Vincent Gaspersz dalam acara ‘Doa Mujizat Penyembuhan Ilahi’ di Alan Hall Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (Kamis 29/05/08).
Vincent mengatakan, kesetiaan dan kasih harus dinyatakan melalui kesamaan atau kesatuan antara pikiran, perasaan, ucapan, dan tindakan. “Nyatakan kebaikan atau kemurahan hati Tuhan yang telah dilimpahkan atau diberikan kepada kita agar sesama manusia ciptaan-Nya juga menjadi yakin dan percaya kepada-Nya, sehingga semata-mata nama Tuhan yang dimuliakan,” ungkapnya.
Selanjutnya Vincent menjelaskan, istilah KKN dalam konotasi negatif, yaitu: Korupsi, Kolusi dan Nepotisme telah sangat populer dan menyebabkan bangsa Indonesia terpuruk dalam krisis multidimensional yang meluas dan berkepanjangan. Namun kita juga bisa ber-KKN dengan Tuhan dalam pengertian positif.
“Ber-KKN dengan Tuhan, lanjut Vincent, diwujudkan dengan perilaku atau tindakan Kesetiaan, Kasih dan Nyata. Karena, sejak semula Tuhan sangat senang dan ingin agar kita setia kepada-Nya, baik dalam suka maupun duka,” papar Guru Besar bidang Total Quality and Operations Management pada Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Trisakti Jakarta.
Acara pelayanan doa penyembuhan ini dihadiri sekitar 500 orang warga kota Maumere dan sekitarnya yang mengalami sakit secara fisik karena berbagai penyakit atau yang menderita gangguan jiwa karena kuasa gelap. Sekitar 80-90 persen dari mereka yang hadir itu memperoleh mujizat penyembuhan Ilahi seketika itu juga. Sedangkan 10-20 persen lainnya mengalami kesembuhan secara bertahap atau berangsur-angsur pulih dari berbagai sakit dan penyakit yang dideritanya.
“Kesembuhan jasmani dan rohani yang kita peroleh adalah anugerah kasih Tuhan karena kita telah meminta dan percaya kepada-Nya dengan penuh iman. Maka hendaknya kita mensyukuri anugerah kasih Tuhan itu dengan hidup setia kepada-Nya,” ujarnya.
Dalam pengantarnya, Vincent Gaspersz yang berasal dari Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT, menuturkan pengalaman ‘pembaharuan’ imannya pada 2004 di Vancouver, Canada. Sejak 2007 ia menyediakan sebagian besar waktunya untuk memberikan Pelayanan Doa Mujizat Penyembuhan Ilahi di samping sebagai konsultan sistem manajemen industri serta memberi kuliah bidang Total Quality Management dan Ekonomi Manajerial.**
Kisah Kesaksian Ibu MG Santi Kristiono.
Perkawinanku telah menginjak tahun ke-5. Sepanjang lima tahun aku menunggu dan menunggu hadirnya sorang anak dari buah perkawinanku. Berbeda denganku, suamiku sih tenang-tenang saja dengan selalu menjawab,” Nikmati saja dan jalani saja apapun lika-liku jalan hidup kita. Dalam hidup tidak ada yang HARUS.” Hmmm.
Secara logika aku menerima tetapi ternyata tidak dengan hatiku. Ternyata aku tetap galau. Kegalauan hatiku juga sebetulnya karena ada benjolan sebesar telur bebek di payudaraku. Hatiku memang risau. Untuk mempertahankan hidup saja syukur boro-boro mengharapkan seorang anak tentu tambah tipis pengharapanku. Bahkan aku pernah berpikir mungkin lebih baik tidak punya anak kalau seandainya aku mati dan belum punya anak suamiku akan lebih gampang cari pengganti. Itulah yang ada di dalam otakku.
Pengalaman buruk dengan dunia medis membuatku takut untuk berobat ke dokter. Saran keluarga untuk meminum obat herbalpun tidak aku turuti lantaran tidak ada takaran yang pasti. Saat itu aku merasa jauh sekali dengan Tuhan, tetapi aku percaya Tuhan yang mengatur segalanya. Singkat cerita aku mendengar dari seorang sahabat (Pak Subekti), ada seorang Profesor Doktor di Bogor yang menjadi tangan Tuhan untuk menunjukkan kuasaNya. Aku ingin cepat terbebas dari penyakit. Aku cari alamat rumah Pak Vincent yang sejujurnya alamatnya tak jelas. Dengan tanya sana tanya sini akhirnya ketemu juga rumah Pak Vincent. Tetangga Pak Vincent mengenalnya sebagai Guru Besar. Rumahnya sejuk terasa sebagai tempat yang diberkati. Masuk ruang tamu mak nyes. Terasa sekali ada kuasa lebih pada diri Pak Vincent. Orang ini dipakai oleh Tuhan pikirku.
Semula aku mengira akan ada doa penumpangan tangan atau upacara ritual atau apa begitu, ternyata dugaanku meleset! Aku dimarahi Pak Vincent, karena datang tanpa membuat janji terlebih dahulu. Walaupun demikian beliau dan Ibu Christine tetap mengajakku ngobrol. Aku sempat bingung. “Ini kapan doanya?” gumamku. “Kalau kamu percaya kepada Tuhan jangankan penyakit, gunung pun akan pindah sesuai dengan perintahmu dalam nama Tuhan.” Itulah sebagian kata-kata yang kuingat yang disampaikan olehnya. Saat itu juga badanku terasa panas. Setelah pulang, sampai di rumah baru aku sadar bahwa benjolan sebesar telur bebek sudah tidak bisa diraba lagi karena telah hilang. Aku baru tahu ternyata ada hal istimewa yang dilakukan Pak Vincent. Sambil ngobrol itulah sebetulnya beliau terus kontak dengan Tuhan melalui prinsip Segitiga KKN (Kesetiaan, Kasih, Nyata) itu. Menurut ceritera Pak Vincent, banyak orang-orang sakit sampai terheran-heran, karena ketika mereka menceriterakan penyakitnya, Pak Vincent melalui Segitiga KKN langsung berdialog dengan Tuhan, apakah Tuhan mau menyembuhkan orang ini? Jika Tuhan bilang, yaa.. biarkan saja dia ceritera penyakitnya sampai selesai, sesudah itu kamu konfirmasi apakah mereka telah sembuh? Jika mereka telah sembuh, baru ajarkan kepada mereka tentang prinsip Segitiga KKN (Kesetiaan, Kasih, Nyata), dan bagaimana mekanisme Tuhan bekerja dalam lingkaran Tuhan (Segitiga KKN dengan Tuhan itu).
Tuhan masih mencintaiku lewat tangan Pak Vincent. Aku bahkan diberi bonus kebahagiaan dua bulan kemudian aku terlambat datang bulan dan akhirnya tepat di hari natal (25 Desember 2008) kami boleh mengawali menimang bayi laki-laki yang montok, Emanuel Ardi Chrisantana, lahir dari rahimku. Kuperoleh bonus dari Tuhan. Luar biasa Kau Tuhan. Luar biasa Pak Vincent melalui mekanisme Segitiga KKN (Kesetiaan, Kasih, Nyata) dengan Tuhan dan Doa 3M (Meminta, Meyakini, Mensyukuri) yang sangat sederhana itu. Praise The Lord!
Seri 9: Apa itu Mujizat Uang?
Secara pribadi, terus-terang penulis sangat “penasaran” mengapa orang-orang jika ingin kaya (memperoleh banyak uang) harus melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) dengan setan? Jika orang ber-KKN dengan setan bisa menjadi kaya (memperoleh banyak uang), maka penulis yang ber-KKN dengan Tuhan seharusnya juga bisa memperoleh banyak uang! Berdasarkan logika ini, penulis melakukan mujizat uang melalui ber-KKN dengan Tuhan. Tulisan berikut akan menjelaskan tentang Mujizat Uang melalui ber-KKN dengan Tuhan!
Uang berdasarkan logika pemahaman penulis sebagai seorang ilmuwan (professor doktor) adalah: UANG = Usaha Agar Nama Gemilang. Aplikasi Konsep UANG dalam prinsip segitiga KKN dengan Tuhan berarti sebagai berikut:
- Usaha Agar Nama-Nya (Tuhan, Allah) Gemilang
- Usaha Agar Nama-mitra (Clients, Teman kerja, Sahabat, dll) Gemilang
- Usaha Agar Nama-ku (Saya, Vincent) Gemilang
Selanjutnya untuk menarik Rupiah, Dollar, Yen, Euro, dan mata uang lainnya, sesuai dengan prinsip TAAT, di mana Aku melakukan hal-hal yang aku bisa, dan Tuhan melakukan hal-hal yang aku tidak bisa, maka penulis secara pribadi melakukan strategi DUIT, yaitu:
- D = Doa 3M (Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri) untuk Kebebasan Finansial
- U = Usaha
- I = Iman/Ikhtiar/Ikhlas
- T = Taqwa/Tawakal
Jika UANG dalam prinsip segitiga KKN dengan Tuhan dan strategi DUIT berdasarkan konsep TAAT telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah memahami bagaimana Matematika Tuhan tentang rejeki itu bekerja.
Matematika Tuhan (Irasional) berbeda dengan Matematika Manusia (Rasional). Matematika Tuhan tentang UANG: 1 + 0 = 10, 1 + 00 = 100, 1 + 000 = 1000, sedangkan Matematika manusia: 1 + 0 = 1, 1 + 00 = 1, 1 + 000 = 1. Angka 00 merupakan perbuatan baik kita kepada orang lain (terutama orang lemah) tanpa pamrih disertai KASIH (Kehendak Allah Selalu Isi Hati kita). Tugas kita adalah mengumpulkan angka nol sebanyak mungkin, sehingga apabila Tuhan memberikan imbalan kepada kita melalui memberikan nilai dari 1 sampai 9, maka rejeki kita akan berlimpah sesuai dengan banyak angka nol yang telah dikumpulkan. Orang yang rejekinya sedikit, biasanya karena jumlah angka nol yang dikumpulkan juga masih sedikit, sedangkan orang yang rejekinya banyak, karena jumlah angka nol yang dikumpulkan telah banyak!
“Tak seorangpun yang dapat menjadi kaya tanpa memperkaya orang lain. Seseorang yang menambahkan kekayaan dirinya juga harus memperkaya orang lain” “Rahasia kemakmuran adalah kemurahan hati”. “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu”
Amsal Salomo 19:17—Salomo adalah sama dengan Nabi Sulaiman
“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan”
Amsal Salomo 11:24—Salomo adalah sama dengan Nabi Sulaiman
Doa 3M (Meminta, Meyakini, Mensyukuri) untuk Kebebasan Finansial:
“Ya Tuhan, kami MEMINTA Kepada-Mu untuk mengubah waktu kami menjadi UANG agar dapat Memuliakan Nama-Mu (UANG = Usaha Agar Nama-Nya Gemilang). Kami MEYAKINI Kuasa dan Kemuliaan Nama-Mu Tuhan, serta MEYAKINI melalui DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakal), maka kami akan memperoleh kesuksesan berupa Kebebasan Finansial. Kami MENSYUKURI atas Kebaikan-Mu Tuhan. Terima Kasih Tuhan. Amin”.
Catatan: bagi sahabat-sahabat penulis yang beragama Islam dapat mengganti kata Tuhan dengan Allah, sedangkan bagi sahabat-sahabat penulis yang beragama Kristen dapat mengganti kata Tuhan dengan Yesus.
Langkah-langkah Memperoleh Mujizat Uang dari Tuhan:
- Ucapkan Doa 3M (Meminta, Meyakini, dan Mensyukuri) untuk Kebebasan Finansial setiap bangun tidur (pagi hari) dan sebelum tidur (malam hari).
- Luangkan waktu 5 menit untuk membayangkan kekayaan finansial (berimajinasi bahwa kita telah bebas finansial: memiliki rumah idaman, mobil idaman, dan lain-lain), kemudian berjanji dalam hati apabila memperoleh Mujizat Uang, maka akan menyisihkan sekian persen (bagi Agama Islam: 2,5%; bagi Agama Kristen: 10%) untuk memuliakan Tuhan (UANG = Usaha Agar Nama-Nya Gemilang).
- Tulis pernyataan tentang kebebasan finansial dan tempel di ruang tidur kita. Baca setiap pagi ketika pergi bekerja dan malam sebelum tidur.
- Selalu mempraktekkan Prinsip TAAT dan KKN dengan Tuhan.
- Ketika memperoleh Mujizat Uang, tulislah pada lembaran jurnal (selembar kertas kosong), kemudian masukkan ke kotak berkat (blessing box). Biarkan kotak itu sampai tanggal 31 Desember Jam 24:00 baru dibuka.
- Berikan uang sumbangan (diambil dari uang dalam langkah 2 di atas) kepada orang-orang lemah yang membutuhkan sambil mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan. Hal ini akan memperbanyak nilai nol pada segitiga Matematika Tuhan tentang Uang.
- Ulangi Langkah 1 di atas. Kirimkan kesaksian Anda agar dipublikasikan untuk memuliakan Tuhan dan meningkatkan keyakinan orang lain agar mereka juga memperoleh Mujizat Uang dari Tuhan.
Pernyataan Positif tentang Kebebasan Finansial:
- Melalui Tuhan, saya memperoleh uang yang berlimpah.
- Melalui Tuhan, saya memperoleh uang dengan cepat dan mudah membayar hutang/tagihan.
- Melalui Tuhan, saya selalu kelebihan uang.
- Melalui Tuhan, saya selalu memiliki uang untuk membeli keperluan yang diinginkan.
- Melalui Tuhan, saya selalu memiliki arus pemasukan uang yang lancar dari berbagai sumber baik yang diketahui maupun tidak diketahui.
- Melalui Tuhan, saya memiliki penghasilan yang selalu meningkat dari berbagai sumber pemasukan uang baik yang diketahui maupun tidak diketahui.
- Melalui Tuhan, saya mudah memperoleh uang, karena uang yang selalu mengejar dan mencari saya.
- Puji dan Syukur kepada Tuhan, karena berkat Mujizat Uang saya telah bebas finansial.
Seri 10: Pernyataan Motivasi tentang the Ultimate SUCCESS Strategy No. 1
Kembali Kepada Tuhan
Oleh: Maulana Jamaluddin Ar-Rumi (1207 – 1273)
Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka, maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan. Begitulah caranya!
Jika engkau hanya mampu merangkak, maka merangkaklah kepadaNya!
Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk, maka tetaplah persembahkan doamu yang kering, munafik dan tanpa keyakinan; karena Tuhan, dengan rahmatNya akan tetap menerima mata uang palsumu!
Jika engkau masih mempunyai seratus keraguan mengenai Tuhan, maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja. Begitulah caranya!
Wahai pejalan! Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji, ayohlah datang, dan datanglah lagi!
Karena Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa ataupun terpuruk ke dalam jurang, ingatlah kepadaKu, karena Akulah jalan itu.”.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu mengubah nasibnya sendiri“.(Ar Ra’d 13:11)
Atribut Tuhan
Oleh: Dr. William R. Bright
- Karena Tuhan adalah roh, Saya akan melakukan persekutuan yang intim dengan-Nya.
- Karena Tuhan adalah super kuat … Dia bisa membantu saya dengan apapun.
- Karena Tuhan adalah selalu hadir … Dia selalu bersama saya.
- Karena Tuhan mengetahui segala sesuatu, maka aku akan pergi kepada-Nya dengan semua pertanyaan dan kekhawatiran saya.
- Karena Tuhan berdaulat penuh sukacita, maka saya akan menyerahkan hidupku kepada kehendak-Nya.
- Karena Tuhan itu kudus, maka aku akan mengabdikan diri kepada-Nya dalam kemurnian, ibadah dan pelayanan.
- Karena Tuhan adalah kebenaran yang absolute, maka saya akan percaya apa yang Dia katakan dan hidup dalam kebenaran.
- Karena Tuhan adalah benar, maka saya akan hidup dengan standar-Nya.
- Karena Tuhan adalah Maha Adil, maka Dia akan memperlakukan saya dengan adil.
- Karena Tuhan adalah kasih tanpa syarat, maka Dia berkomitmen untuk kesejahteraan saya.
- Karena Tuhan adalah penyayang, maka Dia mengampuni saya atas dosa-dosa saya ketika saya mengakuinya dengan tulus.
- Karena Tuhan adalah setia, maka aku akan percaya kepada-Nya untuk selalu menjaga janjiNya.
“Tuhan tidak pernah berubah dari dahulu, sekarang, dan selama-lamanya, sehingga masa depan saya pasti akan aman dan abadi apabila bergantung kepada-Nya. Tuhan adalah CEO (Chief Executive Officer) dan BOSS saya, Dia yang memberikan upah dan gaji kepada saya. Adalah lebih baik percaya kepada Tuhan daripada kepada manusia!”
Vincent Gaspersz
“Tuhan tidak akan menolong orang yang tidak mau menolong dirinya sendiri”
Erich Watson
“Tujuan dari doa bukan untuk memberitahu Tuhan tentang kebutuhan-kebutuhan kita, tapi untuk mengundang-Nya agar mengatur hidup kita”
Clarence Bauman
“Sulit membuat seseorang sengsara jika ia merasa mempunyai harga diri dan bersaudara dengan Tuhan Yang Agung yang menciptanya”
Abraham Lincoln
“Kita belum bisa dibilang kaya sampai kita memiliki sesuatu yang tidak dapat dibeli dengan uang”
Natalie Portman
TUHAN TAHU
Beberapa Hal Yang Dapat Mendorongmu Untuk Tetap Bertahan!
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia…
Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih…
Tuhan sudah menghitung air matamu.
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja…
Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon.
Tuhan selalu berada di sampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi…
Tuhan punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan…
Tuhan dapat menenangkanmu.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan…
Tuhan sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur…
Tuhan telah memberkatimu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban…
Tuhan telah tersenyum padamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi…
Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat…!!
bahwa di manapun kau atau ke manapun kau menghadap…
TUHAN tahu…
Seri 11: Penutup
Kesimpulan tentang Membangun Hubungan Keintiman dengan Tuhan Berdasarkan Pengalaman Pribadi (Praktek Bukan Hanya Teori) Vincent Gaspersz
- Menyatakan keraguan dengan hati tulus dan jujur kadang-kadang merupakan suatu langkah awal menuju kepada suatu hubungan yang akrab dengan Tuhan. Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Abraham (Ibrahim), Nabi Ayub, dan lainnya pada waktu awal juga memiliki perasaan ragu-ragu ketika mereka menemukan Tuhan. Oleh karena itu daripada menghadapi perasaan ragu-ragu dan kuatir, adalah lebih baik mengungkapkannya secara terbuka dengan hati yang bersih dan jujur serta memohon bimbingan Tuhan untuk meningkatkan iman dan kepercayaan; daripada bersifat munafik seperti yang dilakukan oleh Vincent selama ini yang seolah-olah percaya kepada Tuhan namun di lubuk hatinya yang paling dalam masih menyimpan keraguan akan kesetiaan Tuhan.
- Kita akan menemukan Tuhan, jika kita mencari-Nya dengan segenap hati kita, pantang mundur apapun keadaannya. Adalah lebih baik menjadi orang yang dingin atau panas, daripada suam-suam kuku Selama empat bulan (1600 jam) terus-menerus mencari Tuhan melalui berbagai pengujian dan pencobaan yang luar biasa, maka pada akhirnya Vincent menemukan Tuhan secara luar biasa pula dan atas permohonannya maka Tuhan sendiri secara langsung membimbing dia selama ini! “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
- Tuhan tidak mengharapkan kita untuk menjadi sempurna, tetapi DIA menuntut kejujuran. Selama masa ‘pengujian dan pencobaan’ yang dialami, iman dan kepercayaan Vincent naik-turun, ibarat sedang memanjat pohon pinang berlumur oli, namun ketekunan, kegigihan, dan kejujurannya untuk memperoleh sesuatu dari Tuhan, pada akhirnya terkabul. Penemuannya secara fisik akan keberadaan Tuhan merupakan prestasi tertinggi yang pernah dicapainya, meskipun untuk itu ia telah menghabiskan waktu, tenaga, perasaan, dan biaya yang sangat besar. Tuhan tetap hidup dan ada sepanjang masa di dunia ini!
- Kita adalah sahabat dari Tuhan, bahkan mungkin dapat meningkatkan hubungan keintiman sampai menjadi Kekasih Tuhan seperti para nabi-nabi, tetapi kita tidak sama dengan-Nya. Sebagai sahabat Tuhan kita boleh berdialog, beradu argumentasi, dan lain-lain sebagai pembelajaran untuk menerapkan prinsip-prinsip TAAT dan KKN dengan Tuhan.
- Kita patuh kepada Tuhan, bukan karena ketakutan, tekanan atau keharusan, tetapi karena kita sangat mencintai-Nya dan percaya bahwa DIA mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Keluarga Vincent Gaspersz pulang kembali dari Vancouver, Canada untuk menetap di Indonesia, meskipun mereka harus mengembalikan ‘Canadian Permanent Resident Cards’ yang telah diperoleh dengan susah payah serta harus menjual kembali rumah yang telah dimiliki di Vancouver, Canada. ‘Canadian Permanent Resident Card’ hanya dipertahankan untuk putera tertua mereka yang melanjutkan pendidikan universitas di Vancouver, Canada dan saat ini telah selesai kuliah S1, kemudian akan melanjutkan MBA. Putera kedua Vincent juga telah selesai S1 kedokteran dari Universitas Pelita Harapan, yang akan menyusul kakaknya melanjutkan MBA di luar negeri! Siapa yang membiayai semuanya? Jelas Tuhan yang memberikan Mujizat Uang yang berlimpah kepada Vincent dan Keluarga!
Catatan: proses persetujuan untuk memperoleh ‘Canada Immigration Visa’ sejak aplikasi adalah sekitar tiga tahun. Kepulangan Keluarga Vincent Gaspersz (isteri dokter Christine Purba) ke Indonesia bukan karena tekanan atau ketakutan, tetapi karena mereka mencintai dan mempercayakan masa depan kehidupan mereka kepada Tuhan 1000%. Memenuhi permintaan Tuhan untuk PULANG ke Indonesia (padahal mereka telah hidup nyaman dan memiliki rumah di Vancouver, Canada) merupakan bentuk CINTA mereka kepada Tuhan. Tuhan menginginkan Keluarga Vincent Gaspersz untuk menyebarluaskan pesan-pesan tentang kasih sayang dan perdamaian (love and peace) kepada umat manusia, tanpa membeda-bedakan agama dan keyakinan mereka!
- Masalah dalam kehidupan merupakan ‘pengujian dan pencobaan’ untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Jika kita menyadari hal ini, maka kita tidak perlu marah atau kecewa terhadap masalah apapun yang dihadapi, karena segala sesuatu yang terjadi dengan kita baik yang susah/sedih (GAGAL) maupun senang/bahagia (SUCCESS) merupakan Rencana Tuhan. Ketika menghadapi masalah apapun agar terus-menerus berdoa kepada Tuhan dan memohon kepada Tuhan untuk memberikan pencerahan dan jalan keluarnya. Firman Tuhan telah menyatakan bahwa segala sesuatu pencobaan tidak akan melebihi kekuatan manusia. ‘Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya’.
Terima kasih kepada pembaca yang dimuliakan Tuhan, dan telah mau bertoleransi dengan orang lain yang memiliki pandangan, pemahaman, dan keyakinan yang berbeda dengan kita. Hubungan antara manusia dan Tuhan adalah bersifat pribadi, yang tidak perlu diusik atau dicampuri oleh manusia lain! Kita dapat menemukan langsung Tuhan, melalui mencari dan membangun hubungan keintiman langsung dengan Tuhan, dan merupakan hak prerogatif Tuhan apakah mau atau menolak permohonan kita! Salam SUCCESS!
The Ultimate SUCCESS Strategy No. 1: Involving God Since The Beginning of Starting Your Activity
3M = Meminta/Ask, Meyakini/Believe, Mensyukuri kepada Tuhan/Appreciate God
Series 1: Who Are God?
“Science without Religion Is Lame, Religion without Science Is Blind“
(Albert Einstein: 1879 – 1955)
According to Wikipedia, the word Tuhan/God refers to some eternal and supernatural substance, often said to watch over and give order to humanity and the universe. This can also refer to similar concepts, for example a form of energy or consciousness that permeates the whole universe, where Its existence make the universe exists; the source of all that exists; the highest goodness in all living beings; or anything that cannot be understood or explained.
Many interpretations of God can create conflicts between one another. Despite belief that God exists in all cultures and civilizations, its definition can also differ from one another.
The Word God is said more than 1,000 times in Al-Qur’an, whereas in the Bible, it is said 7,677 times.
With Its absoluteness, God is not bounded by time and space. It is not influenced with past and future. God does not need space; thus a question about where God is will only limit Its absoluteness. For It, there is no when It was born or when It will die.
Although God’s existence is absolutely understood, everybody has different belief with regards to explanation about God; pro-cons about God can be distinguished as follows:
- Theism: Views that believe God exists.
- Agnosticism: Views that doubt God exists.
- Atheism: Views that deny God exists.
The following views can be included to one of the above categories:
- Pantheism means “God is everything” and “everything is God”. This is a natural law idea, where Its existence and the universe are represented in the religious convention as God. Therefore God is considered fused with nature.
- Acosmism denies the reality of the universe, seeing it as ultimately illusory, with only unlimited unmanifest as the fact.
- Dualism is often used in parallel with the devil in the real world who compete with one’s self in searching the spiritual truth.
- Gnosticism is a term for various life’s main accomplishments. It is sometimes associated with the competition between the light and the dark.
Various concepts of God as explained above, based on theories or approaches used, can be categorized as follows:
- Logical Proposition. Something that cannot be seen or detected should not exist. In the event that we cannot see or detect life, that does not mean that life is without form. If an electric spark inside a brain is measured as life, a computer that has the same principle is still not considered having life.
- Evil in The World Proposition. God has forewarned humanity to do good one another, with harsh punishment for those who refuse. The evil practiced by human on Earth is the human’s own choice. Evil is where there is no good. Whoever does evil, then he/she will receive punishment as heavy as his/her crime.
- Completeness Proposition. God is perfect from all the nature of disability, by saying God cannot is wrong. For example, saying “Is that God capable to create a bridge?” shows the desire of placing human character to God.
- Cosmological Proposition. From cosmological aspect, God should form as the main parent of the universe. With premise, “everything has parents”, then it is impossible to say that this universe exists without having parent, which should be God. In this universe, everything is arranged with particular rules with God’s provisions; in which, from scientific aspect also known as the natural law.
- Anthroposophy. The existence of human and his/her nature to identify God has proven the existence of God.
Series 2: God in Agama Samawi/Abrahamic Religion
Agama samawi or agama langit/heavenly religion is meant to refer to Judaism, Christianity, and Islam. Between these religions, they refer God in different names due to their differences in languages and teachings.
- Allah, is the term for God in Arabic. It is usually used by Muslims. In Islam, God has 99 sacred names (Asma’ul Husna). We all as members of the human race belong to and are created by Allah!
- Jehovah atau Yahweh, is a term used by the Bible. This term comes from Hebrew language’s tetragrammaton YHVH. This name is never pronounced because it is thought most sacred; thus the correct pronounciation of YHVH is never known. Instead, Adonai is usually pronounced, which also means Master.
- Holy Trinity, which means Father, Son, and Holy Spirit, is used in Catholic and Orthodox Churches. This concept has been used since The First Council of Nicaea in AD 325. The word “Trinity” itself does not exist in the Bible. In Deuteronomy 6:4, it is written God is One (“Hear, O Israel: The LORD our God, the LORD is one!”). This oneness in its original language is “The unity from the various units”. For example, Genesis 2:24 writes “That is why a man leaves his father and mother and is united to his wife, and they become one flesh”. This means the unity of two humans (a man and his wife). In Genesis 1:26, God calls Himself with pronoun “Our”, comprising the plurality in God’s nature.Then God said, “Let us make mankind in our image, in our likeness, so that they may rule over the fish in the sea and the birds in the sky, over the livestock and all the wild animals, and over all the creatures that move along the ground.” Based on this explanation, the understanding of Trinity is one substance of Godness (One God), but consists three roles, which are: God, the Father, as the creator of heaven and earth and everything within them (Genesis 1:1-31), God, the Son as the Messiah to have eternal life (John 3:16), and God, the Holy Spirit as the life’s companion of truth for the righteous people until the end of time (John 14:15-20). Therefore, based on Catholics and Orthodox’s belief, in the Old Testament, God is introduced as God, the Father. In the New Testament, God incarnates as a human in the form of God, the Son, and after God, the Son, goes back to heaven, then come God, the Holy Spirit, to accompany the righteous people until the end of time. God, the Son, here is not begotten in human understanding, because the Son incarnates from the Father that is realized as “The Word of God” (John 1:1-5). God created the world through “The World of God”, like And God said, “Let there be light,” and there was light (Genesis 1:3). In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God (John 1:1). God, the Holy Spirit, is the Spirit of Truth promised by God, the Son (Christ), with task of accompanying the righteous people who believe in God until the end of time (John 14:15-20).
The following writing about God is not meant to influence the reader’s personal belief. Therefore, who God really is would depend to each reader’s personal belief.
I also respectfully understand those who embrace Agnosticism, which doubt the existence of God, and Atheism, which deny the existence of God. Honestly, I only began to intensively identify God since May 2004 in Vancouver, Canada, through “physical encounter” with the Spirit that called itself God.
With that in mind, this article (The Ultimate SUCCESS Strategy No. 1: Involving God Since The Beginning of Starting Your Activity) is only addressed to the readers who embrace Theism, which believe in the existence of God!
Series 3: Principle of TAAT/Loyalty and KKN with God
For the readers and writers who embrace Theism, notions that believe in God’s existence, then SUCCESS strategy No. 1: Involving God Since The Beginning of Starting Your Activity is to implement the principle of TAAT/Loyalty and KKN with God.
TAAT/Loyalty principle are:
- Tuhan berfirman
- Aku percaya dan (harus) melakukan/I believe and (must) do what He said
- Aku melakukan hal-hal yang aku bisa/I do things that I can
- Tuhan melakukan hal-hal yang aku tidak bisa/God does things that I cannot
/God said
Based on the above explanation, then as people ally themselves with God, then we must do things that we can do using all our best efforts related to knowledge, attitude, and skills; furthermore, let God perfect it through things that we cannot do. One means of allying with God is through 3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate): Asking God to organize our lives toward SUCCESS; Believing that God is willing and able to do things outside our best means (knowledge, attitude, and skiils); and Appreciating that through TAAT/Loyalty principle, we’ll be SUCCESSFUL in our long journey, from our birth until our death in this world.
The term KKN in the beginning appear in the academic world, which is: Kuliah-Kerja-Nyata/Community Service Program and I had personally done this before obtaining the Bachelor of Livestock Science from the Faculty of Livestock Science of University Nusa Cendana, Kupang-NTT back in 1979.
(Note: My educational background: Bachelor degree from Faculty of Livestock Science Undana, failed a semester for Introduction to Statistics; Master’s degree of Applied Statistics from IPB; Doctorate degree in Systems Engineering and Industrial Management from ITB, GPA = 4.0; Doctor of Science in Management of Engineering and Technology from Southern California University, USA, Summa Cum Laude, GPA = 4.0).
After awhile, the term KKN becomes popular in Indonesia, due to tremendous influence from the widespread Korupsi-Kolusi-Nepotisme/Corruption-Collusion-Nepotism, turning it into negative connotation and making academic community in Indonesia very uncomfortable (and perhaps embarassed) to use the term KKN onward.
I personally, an academician, then created the term KKN in positive connotation in order to get us closer with God; thus, I clearly and firmly declare that if we want to ally with God, we must doKKN with God!
The term KKN is as follows:
- K – Kesetiaan kepada Tuhan/Loyalty to God. God is very happy and wants us to be LOYAL to Him, both in good times (when SUCCEED) and in bad times (when FAIL).
- K – KASIH/Love. KASIH/Love is a character of God that must be within ourselves, so that we can pour that KASIH/Love to one another as well as God. God is very glad if we treat Him as our faithful Lover. God is always very faithful and KASIH/Gives to humans, only humans who are often unfaithful and do not KASIH/Give to God. KASIH/Love can also be an acronym for: Kehendak Allah Selalu Isi Hati kita/God’s Will Always Fulfill Our Heart. God is also very pleased and wants us to follow His Will as taught in the bibles.
- N – Nyata/Real. Kesetiaan/Loyalty and KASIH/Love must be affirmed through the sameness or the unity between thought, feeling, saying, and action. When our thought, saying, and action become genuinely pure, even in a second, then God, all heavenly inhabitants, all rulers of spiritual realm, all living beings in the universe, all angels and saints, will support us. All the universe are ours and support us, and a throne has been prepared for us. Hence, state that the kindness and the generosity of God that have been bestowed or given upon us so that our fellow humans, His creation, would believe in Him in order for His Name to be solely glorified. When we do KKN with God, we have to be ready to be “humiliated” by other people, that we do believe in God and are allying with God by following TAAT/Loyalty and KKN principles with God!
After grasping the principles of TAAT and KKN with God, we also need to understand the Secret of 3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate) to God so that we obtain brilliant SUCCESS. Follow the Secret of 3M Prayer to God on the next series!
Series 4: Secret of 3M Prayer to God
Many prophets have proven the potency of their prayers to God. For example, when Prophet Moses prayed, The Red Sea split in two; when Prophet Elijah (Ilyas) prayed, fire came down from heaven and consumed the burnt offering; Prophet Jonah prayed, then he was released from the whale’s stomach, etc.
I personally have proven the potency of3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate) to God. 3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate) to God is as follows:
“O God, we Ask You for (mention our wish). We Believe Your Power and Glory, God. We Appreciate Your Generosity, God. Thank You God!”
(Note: for the reader who are Muslim, you can substitute the word God with Allah; and for the reader who are Christian, you can substitute the word God with Jesus).
For 3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate) to God can, some of the following requirements must be met.
- Renounce Sins
We cannot stay sin on one side (KKN with Devil) while on another side come asking God for help. Confession of sin and most earnest conversion will solve our problem. If we do not let God free us from evil thoughts, words, and actions, then our prayer will not be answered. For that reason, we must first KKN with God by following the
KKN principle with God, then3M Prayer can show its potency! - Intensify Intimacy with God
After renouncing sins, we can intensify our intimacy with God, starting from becoming Servant of Truth, Friend of God, until Lover of God. Only then
KKN Principle with God starts to be implemented! - Ask Directly to God
At the same time, when we make the relationship with God as the main priority and continuously maintain our intimate relationship with Him through practicing
KKN principle with God, then we are allowed to directly ask God for all our needs, provided that our request is to glorify God’s name! - Believe to God
Our believe to God that our request will be granted is a foundation of faith that will constantly grow and thrive everytime throughout the rest of our lives! The implementation of
TAAT andKKN principles to God will increase our faith to God. - Perservere (Ceaselessly) in 3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate) to God
Prophet Joseph is one of many examples that had his prayer unanswered immediately by God. When Prophet Joseph was thrown into the well by his relatives, he prayed to God so that he could escape from his adverity. Prophet Joseph then was lifted away from the well: not to be freed; but to be sold as a slave. In his experienced suffering, Prophet Joseph prayed and expected God to free him. When his prayer had not been answered yet by God, he never complained or was angry. Even inside the prison, Prophet Joseph helped a chief butler by interpreting that butler’s dream when they were imprisoned. Prophet Joseph then asked that chief butler, when the butler would be freed, to tell Pharaoh that Joseph was always innocent. However, the chief butler did not remember Prophet Joseph’s kindness and forgot about him.
Why were Prophet Joseph’s prayers answered by God? Because it had not been the time yet for Prophet Joseph to be freed from the prison. When Pharaoh dreamt and nobody could not interpret his dream, then that butler told Pharaoh that Prophet Joseph had a wisdom to interpret dreams. By that time, Prophet Joseph had become more matured wise man due to the forging through affliction after affliction. This is the reality of “trial and tribulation” experienced by humans. With his maturity, Prophet Joseph was ready to be the prime minister of Egypt. Because if someone is not yet ready to receive blessing, then it wouldn’t be good for him/her; instead, it would be harmful for him/her!
- Resign to God’s Will
Besides answering our request through prayer, God also wants to teach us through saying ‘NO’, which is NOT answering our prayer. Sometimes, through FAILURE, God brings us to a different direction, so that our UNANSWERED Prayer should raise our sensitivity to get to know more about God’s will. This is the importance of KASIH/Love in
KKN principle with God, which is: Kehendak Allah Selalu Isi Hati kita/God’s Will Always Fulfill Our Heart; thus, we must always be sensitive with God’s response or will as well as must learn through those UNANSWERED prayers. In my personal experience, oftentimes when a3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate) to God was not answered, it had brought me to a different and More SUCCESSFUL direction later on! Evidently, FAILURE could also be an entry point that would be More SUCCESSFUL!We oftentimes assume what we do is the best, but in reality, sometimes it can contradict with God’s will. It happens because we do not completely understand the cause-and-effect relationship in this life, especially the relationship that is related to future events. We must believe that all things we currently experience, whether they are SUCCESSES or FAILURES, are all the best arrangements and results for us; therefore, we MUST keep APPRECIATING, whether in SUCCESSES or in FAILURES, and keep maintaining high motivation to continuously move forward through keep increasing our intimacy with God! Principles of
TAAT /Loyalty,KKN with God, and3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate) MUST always be implemented, whatever the situation and condition may be, whether when we are facing SUCCESSES or FAILURES!
Series 5: Vincent Gaspersz’s Experience in Seeking and Finding God
Frankly, I have to admit that before I seeked and found God, I had previously been an Agnostic, which believes in notions that doubt God’s existence; perhaps I might have been possibly considered as an Atheist too. I had relied more and mainly on my own strengths for my previous successes. Somehow, I was “curious” with my wife, doctor Christine Megawati Purba, who has had the gift of faith since birth so that she mostly relies on God throughout her life. I would like to share the following writing to the fellow scientists or educated people, who may be seeking God or asking for the proof wheter God exists or not. This event happened for about 1,600 hours continuously while I was in Vancouver, Canada, in 2004.
As a scientiest (Professor Doctor) with background of Master’s of Applied Statistics and Doctor of Industrial and Systems Engineering, I want to prove the existence and the authority of God by composing a hyphothesis, and then testing that hypothesis.
Firstly, I compose the statistical hypothesis (H0) as follows:
- Hypothesis Zero/Null (H0): God Does Not Exist, dan
- Hypothesis Alternative (H1): God Exists.
In a scientific evidence, we never accept H0, because null hypothesis is a statistical hypothesis that would be composed and then rejected.
If our verification leads to null hypothesis(H0), then our conclusion is NOT to ACCEPT NULL HYPOTHESIS! But, we declare that with the level of error (alpha) of usually 5 percent or the level of confidence (1 – alpha) of usually 95 percent: “THERE IS NOT ENOUGH EVIDENCE or INFORMATION to REJECT NULL HYPOTHESIS”.
Note: Many scientists who less understand Statistics principles, keep making a conclusion that “Accepts Null Hypothesis (H0)”! But, actually in a scientific research, null hypothesis is a statistical hypothesis that is made to be rejected.
This means that if our search through scientific assessment has not found God, it does not mean that we accept null hypothesis (God Doesn’t Exist); but, we are supposed to declare that: “there is not enough evidence or information to reject H0 (declaring that God Doesn’t Exist)”! In other words, with experience and the level of confidence that are set by us, there are not enough evidence yet to reject Null Hyposthesis that declares God Doesn’t Exist. Thus, it doesn’t mean that we immediately conclude that God Doesn’t Exist, but we must keep searching or proving until a point of time when we would have enough evidence to reject Null Hypothesis that declares God Doesn’t Exist. In other words, we would keep searching, where in the end we would find our search, until we feel confident that God does indeed exist!
The timeline of proving or searching that answer would be done as long as we live. I personally, in my searching, used “superconsious mind” approach for four months, everyday (about 13-14 hours a day or equivalent to about 1,600 hours total), until eventually I found a proof to reject Null Hypothesis (H0), that declares God Doesn’t Exist, with level of confidence of 100% (0 percent level of error). This process of discovery or verification will be told as follows.
Based on reference books on scientific modern psychology, we find out that within our mind or consciousness, there are three levels of mind: (1) Conscious Mind (that is related with the physical body), (2) Subconscious Mind (that is related with the mind/soul), dan (3) Superconscious Mind (that is related with Spirit), which will be discussed in the following series!
Series 6: Finding God Through Superconscious Mind
The Conscious Mind (Related to The Body)
The conscious mind is related to the physical body of humans, which contains positive electromagnetic waves or active principles within themselves. This consciousness is often called Kesadaran ini “thinking mind“. In this physical consciousness, we would think in a linear pattern like the lines in a notebook. This physical consciousness uses decision making system based on scientific logic using hypothesis testing, beginning with factual input from the real world that can be sensed by human’s five senses. Scientists mostly rely on this physical consciousness approach, in which factual input from the real world is tested to be measured through data collection, whether by census (measured made on 100% population) or sampling (measured made on some random samples of the population), and then through system modelling and statistical analysis in order to draw a conclusion and create a concept or theory based on considering the existing facts in that real world. This approach is often called inductive approach.
As an expert and practitioner of Total Quality Management with theoretical and practical experience as well as having many certifications from the American Society for Quality (ASQ), the International Quality Federation (IQF), the American Production and Inventory Control Society, the Registrar Accreditation Board (RAB) by Australia-based Quality Society of Australasia (QSA), etc., then based on the existing real world’s facts, I have found a concept about Total Quality Management (TQM) based on my first name: strong>VINCENT. This concept has been published in Quality World Volume 17 No. 1, January 1999. VINCENT Concept is an acronym consists of:
- V = Visionary transformation
- I = Infrastructure (Integrated Management System)
- N = Need for improvement
- C = Customer satisfaction focus
- E = Empowerment (Employee Empowerment)
- N = New views of Integrated Management System
- T = Top management commitment
Scientists who rely on conscious mind WILL NEVER find God, because essentially God is not physical being like humans that can be approached by the five senses as we approach findings in science based on factual input in the real world. Because God has the form of Spirit, then IT can be approached through Superconsious Mind approach.
The Subconscious Mind (Related to Soul)
The subconscious mind is related to the emotional, negative eletromagnetic waves or passive principles in human’s self. This consciousness is often called feeling mind. Part of this subconscious mind seems to view all emotions simplistically and draw conclusion or make decision based on feelings only. If the purpose is to achieve serenity or life satisfaction, then this subconscious mind approaches such as: meditation would be very effective. In relation to subconscious mind, we can find God, through meditation or dream, but in this context, we tend to be passive to meet God, because usually God who actively comes into our dream and leave a message to us. I, after finding God through Superconsious Mind (related to Spirit), am often visited by God through dreams that bear particular messages.
The Superconscious Mind (Related to Spirit)
The superconscious mind, is also often called Unconscious Mind or Personal Spirit, is related to spirit. Logical scientific approach cannot be implemented in superconscious mind. Superconscious mind is related and is a direct perception from the divine truth, the real knowledge and consciousness. This consciousness is not related to any part of human’s body or brain, but is related to the metaphysics. Supersconscious mind is a form of contact between individual human as the creation with God as the Creator. This superconscious superconscious mind approach is an active approach from us as humans to seek or find God, and usually God will be very happy if humans as His creation ACTIVELY search God as the Creator. The search in this superconscious mind method is always asking and thinking about God and His creations, asking for God’s presence in our mind, among other things, that tend to always think about God, praise and glorify God, dialogue with God —although in the beginning, we would look like “mad man” who are talking to ourself; but at a time that has been determined, God will eventually attend and speak within our mind. In other words, we must create a situation like somebody who are “crazy in love” for his lover, and we must be “crazy in love” for God as His lover. Superconscious Mind is often called God Mind that exists within every human being and usually will create perfect ideas or intuitions. In this level of superconscious mind, we will be able to communicate with God, where we ask something to God and God directly answers through our mind (or also often called intuition). This is what I personally experience when practicing the Superconscious Mind method.
Series 7: After Meeting God, Then What’s Next?
As a further evidence that I have met God through superconscious mind method, then I asked God to give a Miracle that could not be analyzed by the brain power or logic. Therefore, as a scientist (Professor Doctor), I asked for logical explanations towards illogical things. In other words, I continously investigated illogical things in order to break down my EGO that, has been more than 30-something years since I first graduated (in 1979), had glorified logical and scientific thinking.
That matter has been granted by God, since October 2007, when I was given the miracle of Divine Healing in order to serve God in doing various Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (MPI) events, in Malang, Bogor, Bekasi, Jakarta, Surabaya, Maumere and mainland of West Timor, NTT (Kupang, Panti Sosial Tuna Rungu Naibonat/Naibonat Orphanage for the Deafs, So’e, Kefamenanu, Atambua) regardless the religions and the beliefs of those people who are sick. For example, for my Muslim friends, after reassuring God would heal all diseases, followed by Al-Fatihah and 3M prayers (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate), usually if they did not have a problem with God, they would be healed from their diseases! To date, there are more than 10,000-something people from various religions and beliefs with various diseases or physical disabilities like: blindness, deafness, paralysis, muteness, etc. have been healed by God.
My more spectacular personal experience is when I had a Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (MPI) event in Naibonat Orphanage for the Deafs, Kupang, NTT; where 75 deaf-mutes were directly healed by God, so that the administrators of the orphanage had to change the teaching method that initially used sign language into oral language and common method because all students had been able to hear what was said by their teachers.
Doing The Impossible Work with God
I am personally inspired by D. L. Moody’s statement, which is: If God is your partner, make your plans BIG! This matter makes me do tasks that are beyond reason like:Hal ini yang membuat penulis melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berada di luar nalar seperti: Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (MPI), Mujizat Uang/Miracle of Money, etc.
What is Miracle of Divine Healing?
Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (MPI) is something or event that is outside the box done by God (Allah) Himself to show the truth, the authority, and the presence of God’s Spirit in healing the sick or the physically disabled sick people with: blindness, deafness, paralysis, etc.
When conducting Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (MPI) event, I am only campaigning the practice of KKN with God, so that the sick would receive direct cures from God.
The beginning of all physical sicknesses begins from FEAR, due to our separation from God and from one another (not practicing KKN with God. The beginning of all diseases are Separation from God, Separation from One Self, and Separation from Other People (Fellow Human). All Fears Comes from Our Lack of Trust in God!
In practicing Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (MPI) all this time, I use the following three methods.
- Bersabda!/Saying the Word
“Lord, I am not worthy to receive you, but only say the word and I shall be healed”! This method is practiced in the beginning of
Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (MPI) event and usually the sick people who has practicedKKN (Kesetiaan/Loyalty, Kasih/Love, Nyata/Realness) will be immediately healed by God through the power of the word that only declares: “For the Glory of God’s Name” or “With The Permission of God” you shall be healed! - Menggunakan Media!/Using Medium
Medium that is usually used in the practice of
Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (MPI) is mineral bottled water (Aqua) solely for practical reason only. We may use different mediums such as: oil, medicines given by hospital doctor, etc. Basically, whatever the medium being used, it must be prayed in3M , which is to: Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate.3M Prayer that is spoken is very simple, as follows:“O God, we ASK You to transform this water into panacea that can cure all diseases. This wish is because we BELIEVE in the Power and Glory of Your Name, O God. Our Gratitude and Thanks for Your Kindness, O God. Amen.” After
3M Prayer is spoken to the mineral bottled water (Aqua) as the medium, then that water can be washed onto or be drunk by the sick, and usually God will show TheMiracle of Divine Healing . - Menjamah!/Touching
Touching is the last practice that is done in
Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (MPI) event, and usually is done to the small number of sick people who haven’t been cured yet. About 75% – 85% from all the sick usually are usually healed through the first method (saying the word on behalf of God’s name) and the second method (using medium on behalf of God’s name) above.
Based on my personal experience, I continuously prove the Power of God by practicing TAAT/Loyalty concept as mentioned before.
My task is to gather the sick (I do what I can), whereas God’s task is to cure the sick through Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (God does what I cannot do).
Hence TAAT/Loyalty concept is a verification technique towards 100% perfection, which is: Logic plus Non Logic = 100%; Knowledge plus Unknowing = 100%; Physique plus Abstract = 100%; I am with God = 100%; God = Extra, Human =Ordinary, God + Human = Extraordinary; God = Super, Human = Natural, God + Human = Supernatural.
In practice of Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (MPI) event, usually there are two main things that obstruct the sick from receiving the cure from God, which are: (1) unfaithfulness to God, for example have gone to dukun/shaman or witchdoctor, have worshipped different God, and other things that contradict with God’s Law, and (2) do not have KASIH/Love to one another, for example still holding grudge and not ready to forgive others. For these particular sick who do not receive the cure, they need prayer of repentance and MUST promise to earnestly forgive others.
If two main things above, which are (1) Kesetiaan/Loyalty, and (2) Kasih/Love, have been completed or restored, but someone who are sick hasn’t yet been healed by God, or may eventually die, then we have to sincerely accept that such thing is God’s Best Plan. We as humans MUST resign to God’s Will. Remember, Ingat KASIH/Love = Kehendak Allah Selalu Isi Hati kita/God’s Will Always Fulfills Our Heart. All practices of strong>Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing (MPI) are sourced from God (Allah).
Secret of Divine Cure
- Believe that God (Allah) wants everybody healed, everybody becomes HEALTHY in mind, body, and spirit.
- Believe that God’s affection will heal the sick.
- Touch the sick, if possible.
- Resign our lives into God’s hand.
- Forgive other people who hurt or are guilty to us.
- Pray to ask for direct cure from God.
- Solely believe the miracle in the name of God, regardless what would happen.
Note: For my Muslim friends, the word of God can be substituted with Allah, and for my Christian friends, the word of God can be substituted with Jesus!
Series 8: News and Testimonies about Miracle of Divine Healing
Cure from God Through Vincent Gaspersz’s Hands
(Source: Ovi, Investor Daily, Monday, September 22nd, 2008)
About 400 people packed the level 14 auditorium at University of Atmajaya, Jakarta. They came to see and experience cures from the hands of a professor doctor named Vincent Gaspersz.
Among them, there were those who came with stroke, deafness, muteness, paralysis, and other severe diseases. Most of them had had their diseases in very long time. Like a miracle, Vincent Gaspersz’s healing team in two hours cured 90 patients from their diseases. Their diseases were varied, but they were generally many years’ acute diseases.
When Investor Daily saw the healing session, about 8 seniors with paralyses, finally could walk by themselves without help. They had come to the event initially in wheelchairs. The attendees knew about this healing event from the ads posted by the healing team in tabloids, newspapers, SMS, e-mails, etc.
During the healing session, Vincent, a layman (not clergyman or priest), said that someone who was sick could be cured by three things, which are meminta/to ask, meyakini/ to believe, and mensyukuri/ to be grateful. Vincent, like academicians in general, were someone who had been sceptical towards spiritual things. He only just knew and accept that God existed. But, a dramatic encounter with God in real form in Vancouver, Canada, changed this man. Since then, he received a gift to cure the sick, physically or mentally, and conducted many healing events like he was doing at Atmajaya University that time.
“I am not the one who heals. I am only a confirmatory healer. God is the one who gives the cures and God wants you to Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate (3M)”, stated that Professor at Trisakti University.
— (ovi)
With Love, Anything We Ask from God, Will be Granted
(Source: Phillip Gobang, Bahana: Majalah Rohani Populer/Bahana Spiritual Magazine, 2008)
“Love is a quality of God that must exist within ourselves, so that we can devote our love to God as well as to other people. God is always very faithful and affectionate toward humans, only humans who often are not always faithful nor affectionate toward God. Kasih/Love can also be an acronym for: Kehendak Allah Selalu Isi Hatiku/God’s Will Always Fulfills My Heart. If that kasih/love becomes our life’s motto, then anything we ask from God will be granted,” said Prof. Dr. Vincent Gaspersz in ‘Doa Mujizat Penyembuhan Ilahi/Miracle of Divine Healing Prayer’ event at Hall Maumere Road, Flores, Nusa Tenggara Timur (Thursday 29/05/08).
Vincent says, loyalty and love must be declared through the oneness or unity between thoughts, feelings, sayings, and actions. “State God’s kindness or generosity that has been showered or given unto us in order for other people, His creation, would also believe and be confident in Him, so that solely only God’s name that is glorified,” he said.
Furthermore Vincent explained the term KKN in negative connotation, which are: Korupsi/Corruption, Kolusi/Collusion, and Nepotisme/Nepotism that had become very popular and caused Indonesia to slump in widespread and lingering multidimensional crisis. However, we can also do KKN with God in positive understanding/connotation.
“KKN with God,” Vincent continued, “is realized with behaviors or actions of Kesetiaan/Loyalty, Kasih/Love, and Nyata/Realness. Because, since the beginning God would be very delighted and wants us to be faithful to Him, whether in joyful or sorrowful occassion,” said the Professor of Total Quality and Operations for Postgraduate Master’s of Management Program at Trisakti University, Jakarta.
This healing prayer service was attended by about 500 Maumere and its surrounding area (city) residents, who had physical illnesses due to various diseases or had a mental illnesses due to the powers of darkness. About 80-90 percent of those who came received the miracle of Divine healing immediately. The other 10-20 percent received the healing gradually or were slowly cured from whatever their illnesses and diseases.
“The physical and spiritual healing that we receive is God’s loving gift because we have asked and believed in Him with full of faith. Kesembuhan jasmani dan rohani yang kita peroleh adalah anugerah kasih Tuhan karena kita telah meminta dan percaya kepada-Nya dengan penuh iman. Accordingly, we then should appreciate His loving gift by living faithfully to Him,” he said.
In his introduction, Vincent Gaspersz who was born in Noelmina Village, Takari District, Kupang Regency, NTT, told his ‘renewed’ faith in 2004 in Vancouver, Canada. Since 2007, he provided most of his time to give Miracle of Divine Healing Prayer Service besides working as a industrial management systems consultant and as a lecturer in Total Quality Management and Managerial Economics.**
Testimonial Story of Mrs. MG Santi Kristiono.
My marriage had stepped on its fifth year. For five years, I had waited and waited for a child from my marriage. On the contrary, my husband always stayed calm and answered, “Just enjoy and live with whatever twists and turns of our way of life. In life, not everything SHOULD.” Hmmm.
I accepted his answer logically; but my heart did not. I was still confused. The turmoil of my heart also existed because there was a lump as large as a duck’s egg in my breast. My heart was worried and pessimistic. I’d be lucky just to survive; how could I even expect to have a child. I even had thought that perhaps it would be best not to have a child in case that I died without a child, it would be easier for my husband to find a new wife. This was the kind of thought that I had.
My bad experience with the medical world scared me to visit doctors. Even my family’s advice to use herbal medicine, I did not follow it because there was no precise usage measurement. At the time, I felt very far from God, but I believed God arranged everything. Long story short, I heard from a friend (Mr. Subekti), there was a Professor Doctor in Bogor, who became a God’s henchman to show His glory. I wanted to be quickly freed from my diseases. I searched Mr. Vincent’s home adresss, which was honestly not very clear. By asking here and there, finally I found Mr. Vincent’s house. His neighbors knew him as a Professor. His house was cool and felt like a blessed place. I could really feel there was certain power on Mr. Vincent. This person was employed to serve God I thought.
Initially I thought there would be a laying on hands prayer or a ritual ceremony or something, but my guess missed! I was scolded by Mr. Vincent, because I came without making an appointment first. However, he and Mrs. Christine still invited me to converse. I was confused at one point, “When would the prayer begin?” I muttered. “If you believe in God, not only diseases, a mountain would move correspondingly to your word in the name of God.” Those were some of the words he told me that I remembered. At that moment, my body felt the heat. When I got back home, I just realized that my duck-egg-sized breast lump had disappeared and wasn’t there anymore. I just knew there was something special that Mr. Vincent did. During our conversation, he kept contacting God through that KKN Triangle principle (Kesetiaan/Loyalty, Kasih/Love, Nyata/Realness). Based on Mr. Vincent’s story, many sick people were astonished, because when they told their illnesses, Mr. Vincent through KKN Triangle immediately dialogued with God, whether God wanted to cure these people? God might say something like, let them tell their story until the end, and after that, you confirm whether they have been cured; if they’ve been cured, teach them about the KKN Triangle principle (Kesetiaan/Loyalty, Kasih/Love, Nyata/Realness), and how God’s mechanism works within God’s circle (that KKN Triangle with God).
God still loved me through Mr. Vincent. I even received a happy bonus two months later when I missed my menstrual period and eventually right on the Christmas day (December 25th, 2008), we could start fondling a plump baby boy, Emanuel Ardi Chrisantana, born from my womb. I received a bonus from God. You’re incredible, O God. You’re extraordinary, Mr. Vincent through that KKN Triangle mechanism (Kesetiaan/Loyalty, Kasih/Love, Nyata/Realness) with God and that very simple 3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate). Praise The Lord!
Series 9: What is Miracle of Uang/Money?
Personally, I am very “curious” why people who want to be rich (having lots of money) must do KKN (Korupsi/Corruption, Kolusi/Collusion, Nepotisme/Nepotism) with devil? If people who do KKN with devil can be rich (getting lots of money), then I who do KKN with God should be able to get a lot of money too! Based on this logic, I did the miracle of Uang/Money through KKN with God. The following writing will explain theMiracle of Uang/Money through KKN with God!
Uang/Money based on my logical understanding as a scientiest (Professor Doctor) is: UANG/Money = Usaha Agar Nama Gemilang/Effort to Make Own Name Brilliantly Known. Application of UANG/Money concept within the KKN Triangle principle with God means as follows:
- Usaha Agar Nama-Nya (Tuhan, Allah) Gemilang/Effort to Make His Name (God, Allah) Brilliantly Known
- Usaha Agar Nama-mitra (Clients, Teman kerja, Sahabat, dll) Gemilang/Effort to Make Partners’ (Clients’, Coworkers’, Friends’, etc.) Names Brilliantly Known
- Usaha Agar Nama-ku (Saya, Vincent) Gemilang/Effort to Make My Name (I am Vincent) Brilliantly Well Known
Next, in order to draw Rupiah, Dollar, Yen, Euro, and other currencies, according to TAAT principle, where I do things that I can, and God does things that I cannot, I then personally execute DUIT strategy, which is:
- D = Doa 3M/3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate) for Financial Freedom
- U = Usaha/Effort
- I = Iman/Ikhtiar/Ikhlas/Faith/Initiative/Sincerity
- T = Taqwa/Tawakal/God-fearing/God-trusting
If UANG/Money in KKN triangle principle with God and DUIT strategy based on TAAT concept have all been done telah dilakukan, then the next step is to understand how God’s Math about fortune works.
God’s Math (Irrational) differs with Human’s Math (Rational). God’s Math about UANG/Money: 1 + 0 = 10, 1 + 00 = 100, 1 + 000 = 1000, whereas Human’s Math: 1 + 0 = 1, 1 + 00 = 1, 1 + 000 = 1. The digit 00 is our good deed towards other people (especially the poor) expecting nothing in return and accompanied by KASIH/Love (Kehendak Allah Selalu Isi Hati kita/God’s Will Always Fulfills Our Heart). Our task is to collect the digits 0 as much as possible; thus, if God rewarded us by giving us a rating from 1 to 9, then our fortune would abound accordingly to the amount of digits 0 that we had collected. Someone has less fortune, usually because his collected amount of digits 0 are still lacking, whereas someone has more fortune, because his collected amount of digits 0 have been more and plenty!
“ He who is kind to the poor lends to the LORD, and he will reward him for what he has done.”
Proverbs of Solomon 19:17—Salomon is equivalent to Prophet Sulaiman
“One man gives freely, yet gains even more; another withholds unduly, but comes to poverty.”
Proverbs of Solomon 11:24—Salomon is equivalent to Prophet Sulaiman
3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, Mensyukuri/Appreciate) for Financial Freedom:
“O God, we ASK You to change our time into UANG/Money in order to glorify Your Name (UANG/Money = Usaha Agar Nama-Nya Gemilang/Effort to Make His Name Brilliantly Known). We BELIEVE The Power and Glory of Your Name O God, as well as BELIEVE through DUIT/Money (Doa/Prayer, Usaha/Effort, Ikhtiar/Initiative, Tawakal/Trusting God’s Plan), then we would obtain success in the form of Financial Freedom. We APPRECIATE Your Kindness, O God. Thank You God. Amen”.
Note: for my Muslim friends, you can substitute the word God with Allah, and for my Christian friends, you can substitute the word God with Jesus.
Steps to obtain Miracle of Uang/Money from God:
- Say 3M Prayer (Meminta/Ask, Meyakini/Believe, and Mensyukuri/Appreciate) for Financial Freedom everytime you wake from your sleep (in the morning) and before going to bed (in the night).
- Spare 5 minute to imagine financial wealth (imagining that we have had financial freedom: obtaining dream house, dream car, etc.), then promise yourself if you’ve received Miracle of Uang/Money, then you would tithe (for Islam: 2,5%; for Christianity: 10%) in order to glorify God (UANG/Money = Usaha Agar Nama-Nya Gemilang/Effort to Make His Name Brilliantly Known).
- Write a statement about financial freedom and paste it in the bedroom. Read every morning when about to go to work and every night before going to bed.
- Always practice TAAT and KKN principles with God dengan Tuhan.
- When obtaining Miracle of Uang/Money, write on an empty journal (a blank piece of paper), then put it inside a blessing box. Let the box unopened until December 31st 24:00.
- Give donation (see Step 2 above) to the poor and the needy while thanking and appreciating God. This will multiply the collected amount of digits 0 on the triangle of God’s Math about Uang/Money.
- Repeat step 1 above. Send your testimonies to be published in order to glorify God and strengthen other’s beliefs so that they would obtain the Miracle of Uang/Money from God.
Positive Statements about Financial Freedom:
- Through God, I receive abundant amount of money.
- Through God, I receive money quickly and easily pay my debts/bills.
- Through God, I always have too much money.
- Through God, I always have money to buy necessities that I want.
- Through God, I always have a steady inflow of money from various known and unknown sources.
- Through God, I have always increasing income from various known and unknown sources.
- Through God, I easily receive money, because money always chases and looks for me.
- Praise and Thanks to God, because due to the Miracle of Uang/Money, I have been financially freed.
Series 10: Motivational Statements about The Ultimate SUCCESS Strategy No. 1
Come Back to God
By: Maulana Jamaluddin Ar-Rumi (1207 – 1273)
If you haven’t any knowledge and only opinions,
have good opinions about God. This is the way.
If you can only crawl, crawl to Him.
If you cannot pray sincerely, offer your dry,
hypocritical, agnostic prayer; for God in His mercy accepts bad coin
If you have a hundred doubts about God,
make them into ninety doubts. This is the way.
Come, Come, Whoever you Are. Wonderer, worshipper, lover of leaving. It doesn’t matter. Ours is not a caravan of despair. Come, even if you have broken your vow a thousand times. Come, yet again, come, come.
Because God had said:
“For each one are successive [angels] before and behind him who protect him by the decree of Allah. Indeed, Allah will not change the condition of a people until they change what is in themselves. And when Allah intends for a people ill, there is no repelling it. And there is not for them besides Him any patron.“.
(Surah Ar-Ra’d 13:11)
Attributes of God
By: Dr. William R. Bright
- Because God is spirit…I will seek intimate fellowship with Him.
- Because God is all-powerful…He can help me with anything.
- Because God is ever-present…He is always with me.
- Because God knows everything…I will go to Him with all my questions and concerns.
- Because God is sovereign…I will joyfully submit to His will.
- Because God is holy…I will devote myself to Him in purity, worship and service.
- Because God is absolute truth…I will believe what He says and live accordingly.
- Because God is righteous…I will live by His standards.
- Because God is just…He will treat me fairly.
- Because God is love…He is unconditionally committed to my well being.
- Because God is merciful…He forgives me of my sins when I sincerely confess them.
- Because God is faithful…I will trust Him to always keep His promises.
“God never changes from before, to now, and until forever, so that my future would surely be secure and eternal by depending on Him. God is my CEO (Chief Executive Officer) and BOSS; He gives me my salary and reward. It is better to believe in God than to trust in humans!”
Vincent Gaspersz
“God will not help those who do not want to help themselves”
Erich Watson
“The purpose of prayer is not to inform God of our needs, but to invite Him to rule our lives.”
Clarence Bauman
“It is difficult to make a man miserable while he feels he is worthy of himself, and claims kindred to the great God who made him.”
Abraham Lincoln
“You aren’t wealthy until you have something money can’t buy”
Natalie Portman
God Knows
Some Things that Could Encourage You to Persists!
When you are tired and discouraged from fruitless efforts…
God knows how hard you have tried.
When you’ve cried so long and your heart is in anguish…
God has counted your tears.
If you feel that your life is on hold and time has passed you by…
God is waiting with you.
When you’re lonely and your friends are too busy even for a phone call…
God is by your side.
When you think you’ve tried everything and don’t know where to turn…
God has a solution.
When nothing makes sense and you are confused or frustrated…
God has the answer.
If suddenly your outlook is brighter and you find traces of hope…
God has whispered to you.
When things are going well and you have much to be thankful for…
God has blessed you.
When something joyful happens and you are filled with awe…
God has smiled upon you.
When you have a purpose to fulfill and a dream to follow…
God has opened your eyes and called you by name.
Remember that wherever you are or
whatever you are facing…
GOD KNOWS
Series 11: Finale
Conclusion about Building Intimate Relationship with God Based on Personal Experience (Practical Not Just Theoretical) of Vincent Gaspersz
- Expressing doubt with sincere and honest heart sometimes is a first step towards an intimate relationship with God. Prophet Moses, Prophet David, Prophet Abraham (Ibrahim), Prophet Job, and others, in the beginning also had doubts when they found God. For that reason, instead of facing doubts and worries, it’s better to openly reveal them with clean and honest heart as well as to beseech God’s guidance in order to increase our faith and belief; than being hypocritical, like what Vincent had done all these years, and pretending to believe in God; but deep down kept doubting his faith on God.
- We will find God, if we find Him with all our hearts’ content, persistently whatever the situation. It is better to be cold or hot person, instead of tepid person. For four months (1,600 hours) continuously seeking God through many extreme trials and tribulations, eventually Vincent extraordinarily found God as well and by his request, God Himself had been guiding him all this time! “Ask and it will be given to you; seek and you will find; knock and the door will be opened to you. For everyone who asks receives; the one who seeks finds; and to the one who knocks, the door will be opened.”
- God doesn’t expect us to be perfect, but He demands honesty. During the experienced ‘trial and tribulation’, Vincent’s faith and belief went up and down, like climbing an oiled up nut tree; however, his diligence, persistence, and honesty to obtain something from God, eventually was rewarded. His physical encounter with God is his highest accomplishment in life, although he had to spend enormous amount of time, energy, emotion, and costs for that. God still lives and exists forever in this world!
- We are friends of God, perhaps we can even improve our intimate relationship with God to be His lovers like the prophets; however, we are not the same with Him. As God’s friends, we may dialogue, argue, etc. as learning to implement TAAT and KKN principles with God dengan Tuhan.
- We obey God, not because of fear, pressure, or requirement, but because we really love Him and believe that He knows what best for us. Vincent Gaspersz’s family came back home from Vancouver, Canada to reside back in Indonesia, even though they had to return ‘Canadian Permanent Resident Cards’ that they had difficultly obtained. They also had to resell their house in Vancouver, Canada. One ‘Canadian Permanent Resident Card’ was only maintained by their eldest son who were continuing his post-secondary study in Vancouver, Canada and at this time have finished his undergraduate degree, and plan to continue studying for his MBA. Vincent’s second son have also finished his undergraduate degree in Bachelor of Medicine from Pelita Harapan University and will follow his older son to pursue an MBA abroad! Who funds all these? Obviously, God has given the abundant Miracle of Uang/Money to Vincent and his family!
Note: The approval process to obtain ‘Canada Immigration Visa’ since the initial application is about three years. Vincent Gaspersz’s family homecoming to Indonesia is not because of fear or pressure, but because they love and trust their life’s future to God 1,000%. Satisfying God’s request to COME BACK to Indonesia (although they had been living comfortably and having a house in Vancouver, Canada) is the form of their LOVE to God. God wants Vincent Gaspersz’s family to spread messages of love and peace to one another, without differentiating their religions and beliefs!
- Problems in life are ‘trials and tribulations’ to get ourselves closer to God. If we realize this, then we do not need to be angry or disappointed toward whatever problems we face, because everything that happens to us whether the hardship (FAILURE) or the happiness (SUCCESS) is God’s Plan. When facing whatever problem, we should continuously pray to God and ask Him to give us an enlightment and the solution to our problem. God’s Word has stated that every trial will not exceed one’s own strength. “There hath no temptation taken you but such as is common to man: but God is faithful, who will not suffer you to be tempted above that ye are able; but will with the temptation also make a way to escape, that ye may be able to bear it.”
Thank you to all the readers who are blessed by God and want to tolerate other people who have different perspectives, understandings, and beliefs than us. The relationship between humans and God is private, it does not need to be harassed or mixed by other people! We can directly find God, through seeking and building direct intimacy with God, and it is God’s prerogative whether He wants to accept or reject our request!
Best Regards for SUCCESS!