-
Bahasa Indonesia
-
English
“Ilmu pengetahuan tanpa iman = buta, iman tanpa ilmu pengetahuan = lumpuh”
Albert Einstein: 1879 – 1955
Di dalam Ulangan 6:4 ditulis Tuhan itu Esa (“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”). Ke-ESA-an ini pada bahasa aslinya adalah “kesatuan dari berbagai satuan”. Contohnya, Kejadian 2:24 ditulis “Sebab itu seorang laik-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”. Hal ini berarti kesatuan dari dua manusia (laki-laki dan isterinya).
Di dalam Kejadian 1:26 Allah menyebut diri-Nya dengan kata ganti “Kita”, mengandung kejamakan dalam SIFAT Allah. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi”.
Dengan demikian pengertian ke-ESA-an Allah (Ke-TUHAN-an Yang Maha Esa), berdasarkan keyakinan orang-orang Kristen adalah memandang Allah dalam tiga PERAN, yaitu: Peran sebagai PENCIPTA langit dan bumi beserta isinya (Kejadian 1:1-31), Peran sebagai PENYELAMAT untuk memperoleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16), dan Peran sebagai PENDAMPING kebenaran hidup bagi orang-orang yang ber-IMAN (Ikhlas Menjadikan Allah Nakhoda) sampai akhir zaman (Yohanes 14:15-20).
Peran Pertama dan Peran Kedua TELAH LEWAT, sehingga sekarang kita sedang berhadapan dengan Allah yang berperan sebagai PENDAMPING kebenaran dan PENGHIBUR ketika kita sedang SUSAH. Jika kita ber-IMAN, maka kita akan Ikhlas Menjadikan Allah Nakhoda. Sebagai Nakhoda berarti Allah sedang memainkan Peran PENDAMPING kebenaran (juga PENGHIBUR) sampai akhir zaman agar Yohanes 14:15-20 menjadi SAH berlaku bagi orang-orang KRISTEN.
Peran Allah sebagai PENCIPTA dunia dilakukan melalui Firman Allah, seperti Tuhan berfirman: “Jadilah terang” (Kejadian 1:3). Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Yohanes 1:1). Dengan demikian penjelasan tentang ke-ESA-an Allah (Ke-TUHAN-an Yang Maha Esa) dapat dijelaskan dalam bentuk segitiga peran yang ber-FOKUS pada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa seperti tampak dalam Bagan terlampir di atas.
Mengapa Saya Harus Mengikuti Firman Tuhan? Pengalaman Seorang Ateis!
Pembuktian secara ILMIAH menggunakan Teori Keputusan yang Meminimumkan Penyesalan (Minimax Regret Decision Theory), maka apapun keadaan sesungguhnya (Apakah Tuhan Ada atau Tidak Ada), KEPUTUSAN Terbaik adalah MENGIKUTI FIRMAN TUHAN! Karena Keputusan ini yang meminimumkan PENYESALAN.
Setelah YAKIN dengan pilihan keputusan Mengikuti Firman Tuhan, maka langkah selanjutnya adalah membuktikan bahwa dengan menjadi PELAKU FIRMAN, maka semua yang tertulis dalam Kitab Suci menjadi berlaku SAH bagi diri saya. Agar tulisan di batu nisan menjadi: TIDAK ADA PENYESALAN.
Selamat hari minggu. GBU and fam.
Sunday Reflection: Oneness of God (Belief in the One and Only God)
“Science without religion is lame, religion without science is blind”
Albert Einstein: 1879 – 1955
In Deuteronomy 6:4, it is written that God is One (“Hear, O Israel: The Lord our God, the Lord is one”). This Oneness in the original language is “the unity of the various units”. For example, in Genesis 2:24, it is written “That is why a man leaves his father and mother and is united to his wife, and they become one flesh”. This means the unity from two humans (man and his wife).
In Genesis 1:26, God calls Himself with the pronoun “Our”, which contains plurality in God’s NATURE. Then God said, “Let Us make man in Our image, according to Our likeness; let them have dominion over the fish of the sea, over the birds of the air, and over the cattle, over all the earth and over every creeping thing that creeps on the earth.”
Therefore, the interpretation of Oneness of God, based on Christians’ belief is to view God in three ROLES, which are: Role as the CREATOR of the heavens and the earth and their contents (Genesis 1:1-31), Role as the SAVIOR to obtain eternal life (John 3:16), and Role as the true life’s COMPANION for people who are ber-IMAN/Faithful (Ikhlas Menjadikan Allah Nakhoda/Sincerely Making God The Helmsman) until the end of time (John 14:15-20).
The First and Second Roles HAVE PASSED, so that we are currently dealing with God who has a role as the true COMPANION and COMFORTER when we are facing difficulties. If we are ber-IMAN/Faithful, then we would Ikhlas Menjadikan Allah Nakhoda Sincerely Make God Our Helmsman. As a Helmsman means God is playing the role of COMPANION of truth (as well as COMFORTER) until the end of time so that John 14:15-20 becomes legitimately applicable for CHRISTIANS.
God’s Role as the CREATOR of the world was done through the Word of God, like when God said: :Let there be light,” (Genesis 1:3). In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God (John 1:1). Thus, the explanation about the Oneness of God (The One and Only God) can be explained in the form of role triangle as seen on the attached chart above.
Why Do I Have to Follow God’s Word? An Atheist Experience!
Scientific verification using Decision Theory that Minimizes Regrets (Minimax Regret Decision Theory), then whatever the real truth (Whether God Actually Exists or Doesn’t), The BEST Decision is to FOLLOW GOD’S WORDS! Because this Decision minimizes REGRET.
After CONFIDENT with deciding with the choice of following God’s Words, then the next step is to prove that by becoming the DOER of THE WORD, then everything written in the Holy Bible is legitimately applicable for me. So than the writing inscribed on the headstone would be: NO REGRET.
Happy Sunday. God Bless you and your family.