-
Bahasa Indonesia
-
English
Nikmatnya mengumpulkan saham Waskita Karya dan PT Pembangunan Perumahan, dalam satu tahun kekayaan meningkat dua kali lipat! Selamat juga kepada peserta workshop tentang berinvestasi saham tahun lalu (Oktober 2013) yang saya rekomendasikan untuk membeli saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia) ketika harga waktu itu Rp. 7.000/lembar, kekayaan anda juga meningkat 43%. Terus gunakan strategi beli-jual menggunakan model tangga yang diciptakan oleh Vincent Gaspersz.
Metode tangga diterapkan untuk pembelian dan penjualan saham secara terencana, BUKAN panic selling atau spekulasi. Pembelian saham-saham unggulan menggunakan analisis saham berdasarkan analisis fundamental yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan.
Pembelian terencana dilakukan ketika harga-harga saham sedang menurun, biasanya kalau pemain saham spekulan akan melakukan panic selling. JUSTRU pada saat ini kita merencanakan melakukan pembelian beberapa kali terhadap saham tertentu. Misal kita akan membeli saham BRI (Kode Saham: BBRI), dan modal investasi kita 100%. Pembelian dilakukan selama enam kali, dengan kriteria jumlah alokasi pembelian misalnya, sbb:
- Pembelian 1: 5% dari modal investasi
- Pembelian 2: 10% dari modal investasi
- Pembelian 3: 15% dari modal investasi
- Pembelian 4: 20% dari modal investasi
- Pembelian 5: 22,5% dari modal investasi
- Pembelian 6: 27,5% dari modal investasi
Total pembelian 100%.
Kriteria pembelian ke-2 misalkan harga telah menurun 2% dari pembelian ke-1, dstnya penurunan setiap 2%. Kriteria ini ditentukan sendiri.
Setelah selesai pembelian 100%, maka tunggu saja sampai suatu ketika harga-harga saham mulai meningkat. Kriteria penjualan juga ditetapkan sendiri berdasarkan ekspektasi kita misalkan baru akan dijual setelah harga naik 5% atau 10% dari harga beli pada setiap urutan pembelian itu. Ketika melakukan pembelian agar dicatat tanggal beli, harga beli, jumlah lot, dan informasi lain misalnya kejadian di pasar saham yang signifikan dalam format Excel.
Penjelasan dapat dilihat dalam petunjuk pembelian saham.
Petunjuk pemilihan saham-saham unggulan yang signifikan mempengaruhi IHSG.
Metode ini untuk investasi jangka pendek dan memperoleh keuntungan jangka pendek dalam situasi pasar sangat bergejolak. Metode ini mudah diterapkan oleh siapa saja untuk menghidarkan dari panic selling atau tindakan spekulasi. Tetapi untuk investasi jangka panjang tidak perlu cukup beli lalu biarkan saja saham itu sampai 20-30 tahun. Kuncinya adalah dalam pemilihan saham-saham apa yang harus dibeli. Itu analisis finansial yang dapat dipelajari sendiri.
Saya telah buktikan selama 5 tahun investasi saham dan memang target saya tidak banyak; cukup ROI = 30% per tahun telah OK. Portofolio investasi saya di saham juga tidak besar hanya 25% vs. 75% di Condotel. Tapi lumayan, jika investasi Rp. 10M dan setahun cukup memperoleh rata-rata 30%, kan sama saja memperoleh Rp. 3M/tahun atau sekitar Rp. 250 juta/bulan. Sama saja dengan gaji seorang Presdir di perusahaan besar. Memang bermain saham baru akan terasa nikmat kalau modal investasi di atas Rp. 1M.
Justru pasar yang TIDAK STABIL itu probabilitas meraih keuntungan sangat besar. Dalam dunia nyata. PRAKTEK jauh lebih penting daripada sekedar teori. Saya bisa tunjukkan, jika seorang mahasiswa yang baru LULUS S1, kemudian saya memberikan modal Rp. 100 Juta dan CUKUP saya ajarkan bermain saham secara DISIPLIN dengan target ROI 20%/tahun saja. Berapa hasilnya pada saat dia berusia 55 tahun atau 30 tahun bermain saham? Tabel Future Value berikut menunjukkan bahwa uang dia akan menjadi: sekitar Rp. 24M pada saat dia berusia 55 tahun. Bagaimana kalau saya memberi anak muda berusia 25 tahun itu Rp. 1M untuk bermain saham? Pada usia 55 tahun atau 30 tahun kemudian dia akan mempunyai uang Rp. 237M. Apapun alasannya, coba kalau dia bekerja sekarang dengan gaji awal Rp. 5juta – Rp. 10 juta/bulan, apakah mungkin dia mampu mengumpulkan uang sebanyak dalam tabel berikut? Salam SUCCESS Berwirausaha Menuju Kebebasan Finansial: Strategi Cepat Kaya Tanpa Perlu Bekerja. Topik ini yang akan dibahas pada tanggal 16 Oktober di Kupang.
Salam SUCCESS berinvestasi menuju kebebasan finansial.
Construction Stocks Shine Most Brightly
What a pleasure it was for those who collected Waskita Karya and PT Pembangunan Perumahan stocks, in a year your wealth has gone up twice as much! Congratulations to the stock investment workshop participants a year ago (October 2013) who I recommended to buy BBRI (Bank Rakyat Indonesia) stock when its price was Rp 7,000/share at that time, your wealth has also gone up by 43%. Keep using the buy-sell strategy using the staircase model created by Vincent Gaspersz.
The staircase method is applied for planned buying and selling of stocks, NOT panic selling or speculation. It is based on buying superior stocks using stock analysis based on fundamental analysis obtainable from company’s financial report.
Planned buying is done when stock prices are down, usually when the speculative stock players are doing panic selling. PRECISELY that is the time we plan to do several buys on a particular stock. For example, we would buy BRI stock (Ticker symbol: BBRI), and with our investment capital of 100%. The buys would be done 6 times, with the criteria of buying allocation of for example, as follow:
- 1st Buy: 5% from the investment capital
- 2nd Buy: 10% from the investment capital
- 3rd Buy: 15% from the investment capital
- 4th Buy: 20% from the investment capital
- 5th Buy: 22,5% from the investment capital
- 6th Buy: 27,5% from the investment capital
Total buys are 100% from the investment capital.
The second buying criterion for example would be applied when the stock price has decreased 2% from the first initially bought price, and so on every decrease of 2%. This criterion is personally set.
After using all 100% of the investment capital, then we’ll just wait until one day the stock prices would start to increase. The selling criteria is also personally set based on our expectation, for example, will be sold after price has increased by 5% or 10% from the bought price on every order or those buys. When buying a stock, write down the buying date, buying price, number of lots/units, and other relevant information for example, the significant event happened in the stock market, all in an Excel document.
Further explanation can be seen in buying share instructions.
Instructions of picking superior stocks that significantly influence IHSG.
This method is for short-term investment and to obtain short-term profits in a very fluctuating market condition. This method can be easily applied by anybody to avoid panic selling or speculative action. However, for a long-term investment, just keep the stocks until 20-30 years. The key is in deciding which stocks that must be bought. That is financial analysis that can be learned on one’s own.
I have proven for 5 years investing in stoks and my target is not that much; ROI = 30% per year is Good enough for me. My investment portfolio in stocks is not as big either only 25% vs. 75% in Condotel. But, it is decent, if investing Rp 10 Billions with 30% average returns annually, it’s equivalent to receiving Rp 3 Billions per year or around Rp 250 millions/month. This is the same as the salary of a President Director at a big company. It’s true that playing stocks will only feel good if the investment capital beyond Rp 1 Billions.
In an UNSTABLE market, the probability to reap profits is very high. In the real world, practice is more important than just theory. I can show an example, if there was a university graduate who has just graduated with his/her first degree, and then I gave him/her a capital of Rp 100 Millions and just taught him/her to play stocks with DISCIPLINE and targetting just ROI of 20%/year. How much would he/she make when he/she would be 55 years old or for 30 years of playing stocks? The following Future Value table shows that his/her money would be: about Rp 24 Billions by the time he/she reaches 55 years of age. What if I instead gave that young person at 25 years old a capital of Rp 1 Billions to play stocks? By 55 years old or 30 years later, he/she would have Rp 237 Billions. Whatever the reason, say if he/she currently worked with initial salary of Rp 5 – 10 millions/month, would it be possible for him/her to get as much money as in that table? Best Regards for SUCCESSUL Entrepreneuring Towards Financial Freedom: Get Rich Quick Strategy Without Having to Work. This topic will be discussed on October 16, 2014, in Kupang.
Best Regards for SUCCESSFUL investing towards financial freedom.