2015

Home » Blog » 2015 » Model Pembelajaran Satu Halaman!

24-07-15a

Model Pembelajaran Satu Halaman!



  • Bahasa Indonesia
  • English

Jika dahulu STATISTIKA bisa diajarkan oleh dosen yang berkompeten dengan meringkas isi satu buku menjadi satu halaman seperti terlampir, maka mungkin saya TIDAK PERLU tinggal kelas selama satu tahun 1975 gara-gara mata kuliah Pengantar Metode Statistika memperoleh nilai mati: 2 (dua) dari nilai tertinggi 6 (enam). TETAPI pengalaman pahit tinggal kelas itu yang membuat saya secara SERIUS belajar S2 (Pascasarjana) Statistika Terapan (Magister Statistika Terapan: M.St), yang selanjutnya memuluskan untuk belajar berbagai ilmu pengetahuan yang berbasis pendekatan kuantitatif yang mendalam. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh: Alm. Prof. Andi Hakim Nasoetion (Mantan Rektor IPB) bahwa STATISTIKA bukan ilmu kumpulan rumus-rumus saja TETAPI pisau yang membedah berbagai ilmu pengetahuan berbasis pendekatan kuantitatif yang mendalam.

Untuk memudahkan mahasiswa belajar secara sistematik maka dosen yang berkompeten dalam bidang ilmu itu dapat membantu membuat satu halaman sebagai inti sari dari satu buku yang sedang diajarkan itu. Tentu saja penjelasan berupa bahan presentasi tambahan dapat diberikan pada setiap topik ketika sang dosen bertatap muka dengan mahasiswa. Model pembelajaran seperti ini telah umum dikenal di luar negeri yang disebut sebagai pembelajaran holistik. Contoh buku tentang metode statistika yang berisi tentang uji-uji statistika dapat diringkaskan ke dalam satu halaman, dan kemudian ketika pembahasan tentang masing-masing uji statistika itu dapat dijelaskan secara terperinci, termasuk asumsi dan persyaratan penggunaan setiap uji statistika itu.


Penentuan variabel independent dan dependent HARUS berdasarkan teori dari ilmu yang bersangkutan. Biasanya model statistika dibangun berdasarkan landasan teori, sehingga tidak bisa berdasarkan suka-suka kita. Misalnya dalam teori ekonomi: konsumsi akan tergantung pada pendapatan, maka di sini variabel konsumsi yang menjadi dependent dan pendapatan merupakan independent. Demikian pula dengan teori dalam bidang ilmu yang lain.

Variabel-variabel HARUS didesain sejak awal menggunakan landasan teori yang mantap sebelum melakukan wawancara. Kecuali ada penemuan baru tentang variabel sebagai hasil kreativitas kita, tetapi tetap akan dipertanyakan landasan teorinya, kemudian dari mana pengembangannya sehingga muncul variabel baru itu.

Agar memperoleh nilai A dan TIDAK membuat kesalahan dalam praktek, maka ikuti PROSES riset seperti bagan terlampir!

Salam SUCCESS.

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php